TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam tayangan YouTube Akbar Faizal Uncensored, anggota DPR RI Krisdayanti menyebutkan tentang pendapatannya sebagai anggota dewan.
Dia menyebut bahwa, setiap bulan ia menerima gaji pokok Rp 16 juta dan uang tunjangan Rp 59 juta serta dana aspirasi kisaran Rp 450 juta yang diterima lima kali dalam setahun.
Buntut dari pernyataan Krisdayanti tersebut muncullah berbagai pernyataan yang mengkritik jumlah gaji Anggota DPR selama ini.
Terkait hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni menyampaikan penjelasannya.
Sahroni bilang, dana tersebut tidak serta merta masuk ke pribadi anggota, namun harus digunakan untuk menyerap aspirasi rakyat.
Baca juga: Pernyataannya Soal Gaji Ratusan Juta Anggota DPR Disorot, Krisdayanti Beri Klarifikasi
"Terkait ramai soal gaji anggota dewan ini, perlu diingat bahwa uang tersebut tidak semuanya langsung masuk ke kantong anggota. Ada banyak tanggung jawab kita sebagai anggota dewan untuk menggunakan uang tersebut, seperti untuk dana aspirasi, bertemu masyarakat, dan lain-lain. Dan ini juga ada pertanggungjawabannya nanti ke negara. Ini yang perlu diluruskan," kata Sahroni dalam keterangannya, Jumat (17/9/2021).
Selanjutnya, sebagai anggota legislatif Sahroni juga menjelaskan bahwa dirinya lebih banyak mengalokasikan gaji dan tunjungan untuk berbagai program dan kegiatan sosialnya di Ahmad Sahroni Center.
"Saya terus terang lupa persisnya berapa gaji di DPR, karena dari awal saya nggak pernah ambil. Langsung masuk semua ke program di Ahmad Sahroni Center untuk dikembalikan kembali ke masyarakat," ujarnya.
"Jadi memang banyak dari kami yang bahkan mengeluarkan dana yang jauh lebih besar dari yang diberi negara untuk kepentingan konstituen, alhamdulillah memang ada rezeki lebih. Jadi tidak ada salahnya membantu sesama. Tidak sedikit teman-teman DPR yang begitu. Jadi jangan dilihat dari 1-2 orang saja," pungkasnya.