News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ali Kalora Tewas Tertembak

Satgas Madago Raya Ringkus Ali Kalora, PP PMKRI: Angin Segar Penanganan Terorisme

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Profil Ali Kalora, pentolan teroris MIT Poso yang dikabarkan ditembak mati

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tewasnya pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Ahmad alias Ali Kalora dan satu orang anggotanya Jaka Ramadhan dalam peristiwa baku tembak dengan pasukan gabungan TNI dan Polri yaitu Satgas Madago Raya dianggap membawa angin segar. 

Ketua PP Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Benidiktus Papa mengapresiasi keberhasilan Satgas Madago Raya.

Menurutnya keberhasilan ini menegaskan negara tak kalah dari kelompok penebar teror. 

“PMKRI mengapresiasi atas keberhasilan aparat dalam menaklukan pimpinan kelompok teroris MIT Ali Kalora dan anggotanya. Ini menjadi angin segar sekaligus penguatan kepada kita semua bahwa negara tidak kalah dari kelompok-kelompok teror yang terus menebar ketakutan di masyarakat," ujar Beni, dalam keterangannya, Senin (20/9/2021). 

Benidiktus Papa (Ist)

Beni memaparkan bahwa peristiwa ini mesti dijadikan sebagai momentum bersama untuk memberikan dukungan penuh terhadap Satgas Manago Raya agar terus melanjutkan panggilan tugas dalam menumpas teroris kedepan. 

"Selain bahwa ini juga menandakan komitmen kuat negara terhadap penanganan teroris di Poso yang telah lama berlangsung dan menelan banyak korban jiwa baik sipil dan aparat," katanya. 

Baca juga: Ali Kalora tewas, apakah jadi akhir kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur yang berafiliasi dengan ISIS di Poso?

Tak hanya itu, Beni dan jajarannya mendorong agar pemerintah memprioritaskan penanganan dini berkembangnya paham radikalisme yang mendorong aksi-aksi terorisme terjadi di Indonesia. 

“Bertolak dari banyak kejadian teror yang telah menelan banyak korban jiwa, kami mengusulkan agar penanangan terorisme lebih diprioritaskan di hulu, yakni membangun kesadaran anak bangsa yang total merah putih, cinta NKRI dan menghargai keberagaman bangsa Indonesia," jelas Beni. 

"Sebab saat ini ancaman-ancaman gerakan radikal terus berkembang ditengah masyarakat utamanya melalui lembaga dan ruang akademis," tandasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini