Hal tersebut diungkapkan Wakil Menteri Pertanian, Harvick Hasnul Qolbi saat melakukan rapat bersama Komisi IV DPR, (20/9/2021).
“Sampai dengan akhir minggu kedua September 2021, stok beras diperkirakan mencapai 7,62 juta ton, jagung 2,30 juta ton,” ungkap Harvick.
Meskipun jumlah stok terlihat cukup, namun nyatanya sejumlah peternak ayam pedaging dan ayam telur terdampak dan mengeluhkan harga pakan, dalam hal ini jagung, yang akhir-akhir ini cukup tinggi.
Padahal, saat ini harga ayam maupun telur ayam ras tengah turun. Hal tersebut tentunya membuat para peternak terpukul.
Harvick pun menjelaskan, memang terdapat disparitas harga jagung di pasar.
“Sebenarnya permasalahan utama adalah bagaimana mensinkronisasi persoalan antara pengusaha pakan, baik itu yang besar atau yang kecil, terhadap para peternak-peternak rumahan. Dalam hal ini (para peternak) memang dirugikan,” ungkapnya.
Untuk itu, lanjut Harvick, dirinya mengajak para seluruh pihak terkait termasuk Komisi IV, untuk bersama-sama mengawal harga pakan ternak agar situasinya kembali kondusif.
“Ketersediaan sebenarnya sustain stabil dan ada. Kita harus membuat situasi stabil dan kondisi kondusif, kita perlu dukungan Komisi IV untuk mengingatkan para pengusaha pakan kita,” pungkasnya.