Brigjen Andi menambahkan, empat petugas rutan merasa tertekan saat seorang berpangkat inspektur jenderal yakni Napoleon meminta para penjaga mengganti gembok sel Kece.
Oleh karena itu para petugas ini menuruti perintah Napoleon untuk mengganti gembok.
Lebih lanjut, Brigjen Andi menuturkan, Napoleon tidak sendirian saat datang ke sel Kace, tapi ditemani oleh tiga narapidana lainnya.
Meski demikian, hanya Napoleon saja yang melakukan penganiayaan terhadap Kace.
"Bahwa yang melakukan pemukulan terhadap korban Muhammad Kace dan juga melakukan melumuri wajah dan tubuh korban dengan tinja, itu hanya dilakukan oleh NB," terang Brigjen Andi.
Adapun penganiayaan itu terjadi pada 26 Agustus lalu.
Atas penganiayaan itu, M Kace kemudian melapor ke polisi.
Baca juga: Sosok dan Peran Ketua RT di Balik Kasus Irjen Napoleon Aniaya Muhammad Kece di Rutan Bareskrim
(Tribunnews.com/Daryono/Igman Ibrahim/Shella Latifa/Farriyanida Putwilani)