Saat berkarier di militer, Lodewijk banyak berkiprah di satuan baret merah atau Kopassus.
Contohnya, saat masih berpangkat Letnan Kolonel ia pernah menjadi Asops Danjen Kopassus hingga Dansat-81 Gultor (Satuan Penanggulangan Teror).
Baca juga: 3 Wakil Ketua Umum Baru Golkar Usai Azis Syamsuddin Mundur, Ada Nama Adies Kadir Hingga Erwin Aksa
Lodewijk juga pernah menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus ke-24 pada 2009 menggantikan Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo.
Kemudian dilanjutkan menjadi Pangdam I Bukit Barisan pada 2011 hingga Juni 2013.
Lodewijk, di suatu kesempatan mengakui bahwa dirinya adalah anak buah Luhut Binsar Pandjaitan saat masih bertugas di Satgultor 81 Kopassus TNI AD.
"Pak Luhut komandan saya. Saya lulus 81 Akmil, dua tahun kemudian 83 saya direkrut di Sat Gultor Kopassus. Pak Luhut komandan saya, Wakilnya Pak Prabowo," ujarnya.
Jabatan terakhir Lodewijk sebelum memasuki masa pensiun adalah sebagai Dankodiklat TNI-AD lalu pensiun pada Juli 2015 dengan pangkat Letnan Jenderal (Letjen).
Setelah pensiun, ia kemudian memutuskan menjadi kader Partai Golkar. Bahkan, pada 2016 ia didapuk menjadi Koordinator Bidang Kajian Strategis DPP Golkar.
Kemudian pada 2018 ia ditunjuk Airlangga sebagai Sekjen Partai Golkar menggantikan Idrus Marham.
Pada Pileg 2019, Lodewijk bertarung di daerah pemilihan (dapil) Lampung I dan berhasil lolos ke Senayan. Ia kini duduk sebagai anggota Komisi I DPR.
Hingga saat ini, ia masih menjadi Sekjen Golkar.(tribun network/mam/dod)