TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo melakukan pembinaan literasi terhadap penulis muda di wilayah tersebut.
Kepala Kantor Bahasa Gorontalo Armi mengungkapkan pembinaan penulis muda dilakukan karena potensi yang besar.
Meski Provinsi Gorontalo masih dikategorikan sebagai daerah yang baru berkembang.
"Namun demikian memiliki potensi dalam bidang literasi yang tidak bisa dipandang sebelah mata," ucap Armi melalui keterangan tertulis, Sabtu (9/10/2021).
Menurutnya, banyak penulis muda Gorontalo yang telah menerbitkan buku dalam berbagai bentuk karya sastra.
Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo melihat hal ini sebagai celah yang dapat dikembangkan lebih jauh.
Armi mengungkapkan Jamil Massa dan Muhammad Irata adalah salah satu dari barisan penulis yang hadir dari Gorontalo.
"Hal ini juga ditandai dengan maraknya kegiatan literasi yang digagas berbagai organisasi dan lembaga yang ada di Gorontalo," ucap Armi.
Baca juga: Literasi Masyarakat Mengenai Wakaf Masih Rendah
"Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo melihat hal ini sebagai celah yang dapat dikembangkan lebih jauh," tambah Armi.
Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo melakukan pembinaan literasi melalui kerja sama dengan media lokal Harian Gorontalo Post.
Kerja sama ini dilakukan dalam bentuk pemuatan karya dari para penulis yang ada di wilayah Provinsi Gorontalo dalam Rubrik Persepsi.
"Tujuan Kantor Bahasa provinsi Gorontalo menyadari sepenuhnya bahwa para penulis muda memerlukan wadah yang dapat menampung ide-ide kreatif mereka," ucap Armi.
Para penulis, kata Armi, akan mendapatkan tempat dan pembaca sehingga karya mereka dapat dinikmati oleh kalangan yang lebih luas.
Rubrik ini juga dimaksudkan sebagai wadah pembinaan bagi para penulis muda.
Penulis yang sudah pernah mengirimkan naskah ke rubrik ini akan dimasukkan ke dalam grup penulis yang dibentuk oleh redaksi.
Di dalam grup ini para penulis dan redaksi mengadakan diskusi dan membahas berbagai masalah kepenulisan.
"Selain itu, sebagai tindak lanjut diadakannya kegiatam ini, Kantor Bahasa Provinsi Gorontalo juga telah melaksanakan kelas menulis melalui zoom bagi semua penulis yang telah mengirimkan tulisan ke Rubrik Persepsi," ungkap Armi.
Naskah yang dikirimkan ke redaksi adalah tulisan terkait bahasa dan sastra, dengan mengutamakan pada karya yang mengandung nilai dan budaya lokal.
Dalam program ini ada beberapa pihak yang mengambil peran penting penulis yang ada di seluruh wilayah Provinsi Gorontalo, redaksi Rubrik Persepsi, dan Harian Gorontalo Post.
Tantangan dalam pelaksanaan kegiatan, kata Armi, dalam hal tulisan hanya menemui sedikit kendala karena rata-rata tulisan yang masuk sudah baik dari segi ide maupun penulisan.
"Kendala justru datang karena variasi tulisan yang masuk sangat terbatas. Naskah yang dikirimkan lebih banyak dalam bentuk puisi," tutur Armi.
Demi mengatasi hal tersebut, redaksi mengontak penulis yang dianggap sudah mumpuni untuk mengirimkan tulisan dalam genre yang dibutuhkan.