News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Amnesti Baiq Nuril-Saiful Mahdi Buktikan UU ITE tak Memberikan Keadilan kepada Masyarakat

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PRESIDEN MENERIMA BAIQ NURIL -Presiden Joko Widodo bersama mantan terpidana kasus pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Baiq Nuril Maknun usai pemberian salinan petikan Keppres Amnesti kepada Baiq Nuril Maknun di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/8/2019). Pada pertemuan tersebut presiden menyaksikan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyerahkan salinan petikan Keppres Amnesti kepada Baiq Nuril. (WARTAKOTA/Henry Lopulalan)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) Damar Juniarto mengatakan, dua amnesti yang dikeluarkan Presiden Jokowi selama kurun waktu tahun 2019 hingga 2021 ini menjadi sangat khas. 

Dimana, dua amnesti itu diberikan kepada mereka yang terkena kasus Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Yakni, Baiq Nuril dan Saiful Mahdi.

Menurut Damar, ini membuktikan bahwa UU ITE tak memberikan keadilan kepada masyarakat.

Hal itu disampaikan Damar Juniarto dalam diskusi bertajuk Refleksi Kasus Saiful Mahdi dan Pentingnya Revisi UU ITE yang disiarkan kanal YouTube Jakartanicus, Selasa (12/10/2021).

"Ini sekali lagi menguatkan, memang ada kepentingan negara di sini untuk memperbaiki ketidakadilan yang ada di dalam Undang-undang ITE," kata Damar.

Saiful Mahdi saat mendatangi Mapolresta Banda Aceh, Senin (2/9/2019) untuk memenuhi panggilan sebagai tersangka. (KOMPAS.COM/DASPRIANI Y. ZAMZAMI)

Damar menyebut, bahwa situasi pemberian amnesti ini merupakan momentum untuk memperbaiki hukum yang terkait dengan pemidanaan internet yang lebih baik lagi dari pada yang sekarang.

Baca juga: Jokowi Dinilai Perlu Pertimbangkan Beri Amnesti Massal Bagi Semua Korban UU ITE Selain Saiful Mahdi

"Dan itu semua tentu saja akan terjawab kalau kita mampu membuat revisi total terhadap undang-undang ITE," tambahnya.

Ia menyebut, yang dimaksud dalam revisi total terhadap undang-undang ITE ini penekanannya bukan hanya pada sekedar perbaikan penerapan.

Penggiat media sosial, Damar Juniarto (Tangkap Layar channel YouTube Talk Show tvOne)

Tetapi, lanjut Damar, juga yang paling penting bagaimana rumusannya harus jauh lebih progresif dan juga lebih menjawab persoalan-persoalan yang selama ini ada.

"Saya tidak masuk ke pasal demi pasal, apa yang diharapkan untuk berubah dalam undang-undang ITE. Tetapi, saya lebih mau mengajak tentang revisi Undang-undang ITE ini betul-betul dilandasi pada kesepahaman tentang apa yang mau kita ubah," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini