TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto berharap rakyat percaya hasil kajian yang dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) hingga menerbitkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) untuk vaksin Covid-19.
Hal itu berkaitan dengan terbitnya izin untuk Zifivax sebagai vaksin Covid-19 di Indonesia.
"Saya kira masyarakat harus percaya dengan Badan POM, sebagai lembaga yang melakukan kontrol terhadap mutu dan keamanan vaksin. Karena hanya melalui Badan POM-lah lembaga Negara untuk memastikan apakah vaksin itu aman dan sehat," kata Edy Wuryanto kepada wartawan, Rabu (13/10/2021).
Baca juga: MUI Nyatakan Vaksin Produksi Anhui China Suci & Halal, Vaksin Zifivax jadi Rekomendasi Vaksin Halal
BPOM RI, dikatakan Edy, menerbitkan izin penggunaan darurat untuk produk vaksin Covid-19 baru dengan nama dagang Zifivax pada 7 Oktober 2021.
Sebagai informasi, Vaksin Zifivax diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical dan dikembangkan di Indonesia bersama PT Jakarta Biopharmaceutical Industry (JBio) dengan platform rekombinan protein sub-unit.
"Badan POM tentu telah melalui seluruh proses sehingga keluar izin penggunaan vaksin Zifivax, melalui tahapan uji dan riset yang berbasis evidence based medicine yang aman, sehingga vaksin Zifivax bisa digunakan sebagai vaksin Covid-19 di Indonesia," tambah Edy..
Selain izin penggunaan dari BPOM untuk Zifivax, Legislator PDI Perjuangan itu juga menyinggung fatwa halal dan suci dari Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk vaksin Zifivax.
Fatwa halal tersebut, dikatakan Edy, menguatkan alasan untuk penggunaan vaksin Zifivax bagi masyarakat.
"Respons cepat Majelis Ulama Indonesia dengan menerbitkan sertifikat halal memberikan jaminan bagi kehalalan vaksin ini (Zifivax: red)," terang Edy
Baca juga: Mengenal Vaksin Covid-19 Terbaru Zifivax, Efek Samping, dan Efikasinya, Simak Penjelasannya
Dia berharap dengan adanya fatwa halal untuk vaksin Zifivax dari MUI, maka ada jaminan lebih bagi masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi, khususnya bagi umat Islam di Indonesia.
"MUI satu-satunya yang menjamin kehalalan dengan segala proses yang dilalui. Itu yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat, khususnya warga muslim agar ada kepercayaan terhadap vaksinasi," jelas Edy.
"Dua lembaga ini (BPOM dan MUI) telah bekerja dengan baik, dan itu yang sangat diharapkan masyarakat. Apalagi pemerintah sebagaimana disampaikan Presiden menargetkan pada akhir tahun ini vaksinasi mencapai 70 persen," sambungnya.
Dengan adanya penambahan vaksin Zifivax, Edy menilai masyarakat akan mempunyai banyak pilihan untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19.
Dia yakin pemerintah akan membuat keputusan tepat untuk mempercepat tercapainya target vaksinasi di Indonesia.