"Ini untuk menghindari gesekan-gesekan psikologis. Semua kiai harus kita hormati marwahnya. Kalau kita dukung si A, aduh itu perasaannya bagaimana?" kata Syamsul.
Syamsul menambahkan Muktamar NU nanti sebaiknya tak memprioritaskan soal calon Ketum PBNU belaka.
"Muktamar yang akan datang harus berkualitas dan bermartabat. Itu yang harus didahulukan," katanya.
Berkualitas maksud Syamsul yakni bagaimana NU bisa memberikan putusan dan rekomendasi yang sangat berharga bagi bangsa dan negara.
Baca juga: Profil 5 Nama Calon Kuat Ketua Umum PBNU: Gus Yahya, Said Aqil hingga Gus Baha
"Misalnya bagaimana peran NU dalam segi ekonomi. Ini kan pasca pandemi ekonomi sedikit banyak akan ya goncanglah. Nah bagaimana pemulihan ekonomi itu NU harus punya konsep," tambahnya.
Sedangkan bermartabat, dikatakan Syamsul, yakni jangan sampai terjadi konflik dalam muktamar nanti
"Seperti di Jombang itu kan kesan orang negatif, karena dijadikan ajang untuk perebutan kekuasaan. Ini harus didahulukan bahwa muktamar ke depan itu harus berkualitas dan bermartabat," ujarnya.