Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Agama berencana mencetak kartu vaksin untuk memudahkan jemaah umrah yang telah lanjut usia.
Direktur Bina Haji dan Umrah Kementerian Agama Nur Arifin mengatakan jemaah bisa memindai barcode vaksin yang disediakan Pemerintah Arab Saudi.
"Setiap jemaah akan dibuat kartu, jadi ketika ada scan langsung kartunya dilihat, untuk memudahkan jemaah terutama lansia dan tidak terbiasa dengan teknologi," ujar Nur dalam webinar yang disiarkan Channel Youtube FMB9, Kamis (21/10/2021).
Pemerintah saat ini berupaya melakukan sinkronisasi data pada aplikasi PeduliLindungi dan Tawakkalna yang dimiliki Pemerintah Arab Saudi.
Baca juga: Biaya Umrah Diperkirakan Naik 30 Persen, Ini Penyebabnya
Sinkronisasi itu dilakukan agar jemaah Indonesia ketika umrah bisa langsung terlihat datanya sudah divaksin Covid-19 atau belum.
Sejauh ini, Nur mengatakan Pemerintah Arab Saudi hanya membatasi usia minimal 18 tahun yang bisa berangkat umrah.
"Artinya, tidak dibatasi usai maksimalnya. Nah, di sini maka syarat yang perlu dieprhatikan dari sisi kesehatan, selam dia sehat kemudian negatif COVID dan tidak ada komorbid, maka dipastikan bisa berangkat, masalah lansia tidak maalah, yang jadi perhatian adalah kesehatannya," kata Nur.
Nur meminta kepada jemaah untuk senantiasa menjaga kesehatan.
Dirinya juga mengingatkan kepada jemaah, apabila umrah sudah dibuka, tetap patuh terhadap protokol kesehatan.