Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemilihan ketua umum Ikatan Alumni Fisip Universitas Jenderal Soedirman (IKAFU) akhirnya paripurna.
Barid Hardiyanto yang juga lulusan Magister Administrasi Publik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ini mendapatkan 24 suara dalam pemilihan suara.
Barid mengalahkan kandidat lainnya yang juga Wakil Dekan Fisip Unsoed Bidang Kemahasiswaan, Tri Wuryaningsih.
Tri Wur sapaan karibnya hanya meraih 9 suara.
Namun Tri Wur akhirnya didapuk menjadi Dewan Penasihat Ikafu.
Untuk kandidat lainnya saat pemilihan suara yakni Nasihin Masha yang juga eks pemimpin redaksi Republika hanya mendapatkan 3 suara, Ali Rokhman dosen Fisip Unsoed meraih 2 suara, Anang Fahmi perwakilan alumni yang bekerja di Baznas mendapatkan 4 suara sementara suara tidak sah berjumlah satu suara.
"Hasil pemungutan dan penghitungan suara menyatakan Barid Hardiyanto memperoleh 24 suara. Barid secara sah menjadi ketua umum IKAFU empat tahun ke depan," kata Ketua Presidium Pemlihan Ketua Umum Ikafu, Dwiyanto Indiahono di Auditorium Graha Widyatama Unsoed, Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu(23/10/2021).
Baca juga: Abdul Musawir Yahya, Resmi Jadi Nahkoda Baru DPP IMM
Selanjutnya, kata Hono, Ketua Umum Ikafu terpilih diberikan waktu selama 30 hari sejak secara sah terpilih untuk menyusun formatur.
"Jadi Munas hari ini dinyatakan selesai lalu Ketua Umum terpilih diberikan waktu 30 hari untuk menyusun formatur," kata Hono.
Pelaksanaan pemungutan suara yang dilakukan hari ini berlangsung aman, meski sempat terjadi perdebatan saat agenda musyawarah mufakat mengalami deadlock.
Akhirnya sesuai kesepakatan Tata Tertib akhirnya tahapan dilanjutkan dengan lobi-lobi selama 20 menit.
Ada juga yang unik dalam agenda pemungutan suara.
Perlengkapan pemungutan suara seperi surat suara dan tiang pemungutan suara menggunakan bilik suara dan kotak suara berlogo KPU.
Hal terebut pun membuat suasana pemilihan ketua umum IKAFU menghangat, seolah sedang ada pilpres.
"Pemilihan ketua alumni rasa pilpres," kata seorang alumni. (Willy Widianto)