TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Jialyka Maharani, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI termuda.
Pada Kamis (28/10/2021), Jialyka mendapat penghargaan dan penganugerahan sebagai anggota DPR dan MPR RI termuda sepanjang sejarah dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Dilansir Tribunnews, penganugerahan itu diserahkan langsung di Komplek MPR, DPR, dan DPD RI Jakarta.
“Pada hari ini (Kamis), MURI memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Ibu Jialyka Maharani sebagai anggota DPD dan MPR RI termuda."
"MURI pun berpikir rekor ini akan sulit untuk ditumbangkan. MURI sangat mengapresiasi dan berharap dapat menjadi role model dan inspirasi bagi generasi muda lainnya,” ujar Manajer MURI, Triyono.
Baca juga: Jialyka Maharani Dianugerahi Rekor MURI Sebagai Anggota DPD dan MPR RI Termuda Sepanjang Sejarah
Profil Jialyka Maharani
Mengutip situs resmi DPD RI, Jialyka Maharani lahir di Palembang pada 20 September 1997.
Kini ia berusia 24 tahun.
Ia merupakan putri dari mantan Bupati Ogan Ilir (OI), Ilyas Panji Alam.
Jialyka sukses menjadi senator setelah meraih 337.954 suara di Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Selatan.
Sebagai pemula, Jialyka menilai keberhasilannya menjadi senator adalah hal yang luar biasa.
"Ini prestasi luar biasa bagi saya, karena saya pemula kalau yang lain sudah bisa dibilang pahamlah dan senior, kalau saya masih junior," ujar dia.
Baca juga: Ketua DPD RI Berharap Generasi Muda Pikirkan Persoalan Fundamental Bangsa
Berdasarkan informasi Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), Jialyka adalah lulusan vokasi Universitas Indonesia (UI) program studi Hubungan Masyarakat.
Ia masuk menjadi mahasiswa UI pada 2015 dan lulus di tahun 2018.
Tak berselang lama setelah lulus, Jialyka mencalonkan diri sebagai senator dan berhasil terpilih.
Baca juga: Ketua DPD RI Siap Perjuangkan Status IAIS Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
Pada Oktober 2019 lalu, Jialyka bersama Sabam Sirait menjadi Pimpinan Sementara DPD RI.
Penetapan itu dikarenakan Jialyka dan Sabam adalah anggota DPD RI termuda dan tertua periode 2019-2024.
“Berdasarkan Pengumuman Ketua KPU bahwa calon terpilih Anggota DPD RI yang tertua dan termuda adalah Sabam Sirait dan Jialyka Maharani dan sesuai dengan ketentuan Pasal 260 Ayat 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 17 Nomor 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, maka Pimpinan Sementara DPD pada 1 Oktober 2019 adalah mereka berdua.” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD RI, Reydonnyzar Moenek, dikutip dari situs DPD Sumsel.
Keduanya pun langsung memimpin sidang dalam rangka meminta persetujuan anggota tentang agenda Rapat Paripurna DPD RI usai dipilih menjadi Pimpinan Sementara.
Baca juga: Waka DPD RI Mahyudin Ajak Uniba Berikan Kajian tentang Demokrasi Berbiaya Murah
Sebagai anggota DPD dan MPR RI termuda, Jialyka pernah meraih penghargaan dari Moeslim Choice Award dalam kategori Democracy Award.
Menilik akun Instagram pribadinya, Jialyka resmi melepas masa lajangnya di usia 23 tahun.
Ia menikah dengan seorang anggota Polri bernama Fahat Bafadal pada Juni 2021 lalu.
Harapan Jialyka Maharani
Baca juga: Waka DPD RI Mahyudin Ajak Mahasiswa Berpikir Out Of The Box
Masih dilansir Tribunnews, dalam rangka Hari Sumpah Pemuda, Jialyka mendorong generasi muda agar terjun ke dunia politik dan berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia.
Menurut Jialyka, usia muda bukan kendala seseorang untuk terjun ke dunia politik.
“Saya harap melalui moment ini, akan semakin banyak anak muda di tanah air yang tergerak hatinya untuk berkecimpung ke dunia politik serta berkolaborasi bersama untuk mewujudkan Indonesia maju,” ujarnya, Kamis (28/10/2021).
Terlebih, pada 2030-2040 mendatang, jumlah penduduk usia produktif di Indonesia akan lebih banyak dibanding usia non-produktif.
Baca juga: Waka DPD RI Mahyudin Ajak Uniba Berikan Kajian tentang Demokrasi Berbiaya Murah
Karena itu, ia menilai untuk menghadapi masa itu diperlukan persiapan yang matang sejak sekarang.
"Pada 20 tahun mendatang, Indonesia akan memperoleh bonus demografi. Pada masa tersebut, usia produktif sebesar 80 persen dan mendominasi."
"Dan kalau tidak ada representasi generasi muda tersebut di parlemen, maka kita akan kehilangan momen itu," kata Jialyka.
"Jadi saya juga mengajak lembaga DPD RI maupun MPR RI dan teman-teman mahasiswa yang hadir, kita harus berkontribusi memberikan ruang-ruang untuk anak muda agar bisa terjun ke dunia politik."
"Harapan saya, anak muda Indonesia bisa menerapkan kolaborasi dalam membangun bangsa," tambahnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Chaerul Umam)