News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jokowi Pertanyakan Kontribusi Negara Maju untuk Tangani Perubahan Iklim

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Indonesia Joko Widodo menyampaikan pernyataan nasionalnya sebagai bagian dari KTT Pemimpin Dunia Konferensi Perubahan Iklim PBB COP26 di Glasgow, Skotlandia pada 1 November 2021. - COP26 yang berlangsung dari 31 Oktober hingga 12 November di Glasgow akan menjadi iklim terbesar konferensi sejak KTT Paris 2015 dan dipandang penting dalam menetapkan target emisi di seluruh dunia untuk memperlambat pemanasan global, serta memperkuat komitmen utama lainnya. (Photo by YVES HERMAN / POOL / AFP)

“Indonesia memiliki lahan hijau yang luas dan memiliki lahan yang berpotensi untuk dihijaukan, serta negara yang memiliki laut yang luas yang potensial menyumbang karbon membutuhkan dukungan dan kontribusi dari dunia internasional, termasuk negara-negara maju,” ujar Presiden.

Jokowi menegaskan, Indonesia akan terus memobilisasi pembiayaan iklim dan pembiayaan inovatif dan pembiayaan campuran, obligasi hijau, dan sukuk hijau.

Selain itu, carbon market dan carbon prize harus menjadi bagian dari penanganan isu perubahan iklim yang harus diperhatikan dunia.

Baca juga: Indonesia Resmi Terima Presidensi G20, Jokowi Janji Dorong Pemulihan Ekonomi Dunia

Karena itu, ekosistem ekonomi karbon yang transparan, berintegritas, dan adil menurut Presiden RI harus diciptakan.

Disaat yang sama, Presiden mendeklarasikan pernyataan bersama forum negara kepulauan dan pulau kecil atau Archipelagic and Island State (AIS) Forum.

Presiden juga menyatakan komitmen untuk memajukan kerja sama pada sektor kelautan dan aksi iklim di UNFCCC.

“Atas nama forum negara kepulauan dan pulau kecil (AIS), Indonesia merasa terhormat dapat mensirkulasikan pernyataan bersama para pemimpin AIS forum. Sudah menjadi komitmen AIS forum untuk terus memajukan kerja sama kelautan dan aksi iklim di UNFCCC,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini