News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hari Pahlawan

Sejarah Hari Pahlawan 10 November dan Pesan Perjuangan dari Beberapa Pahlawan Nasional

Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut sejarah Hari Pahlawan dan pesan perjuangan dari beberapa pahlawan nasional.

(Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya).

8. Pesan Pahlawan Nasional Prof. Moh. Yamin, SH

"Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri".

(Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, di mana ia menjabat sebagai sekretaris).

Pahlawan Nasional Tombolotutu (Tangkap layar parigimoutongkab.go.id) ((Tangkap layar parigimoutongkab.go.id))

9. Pesan Pahlawan Nasional Pattimura

"Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit".

(Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817).

10. Pesan Pahlawan Nasional Nyi Ageng Serang

"Untuk keamanan dan kesentausaan jiwa, kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, orang yang mendekatkan diri kepada Tuhan tidak akan terperosok hidupnya, dan tidak akan takut menghadapi cobaan hidup, karena Tuhan akan selalu menuntun dan melimpahkan anugerah yang tidak ternilai harganya".

(Disampaikan pada saat Nyi Ageng Serang mendengarkan keluhan keprihatinan para pengikut/rakyat, akibat perlakuan kaum penjajah).

11. Pesan Pahlawan Nasional Teuku Nyak Arif

"Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama".

(Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, di mana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera).

12. Pesan Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai

"Kami sanggup dan berjanji bertempur terus hingga cita - cita tercapai".

(Surat I Gusti Ngurah Rai kepada Letnan Kolonel Termeulen, seperti tersalin dalam Bali Berjuang).

13. Pesan Pahlawan Nasional Supriyadi

"Kita yang berjuang jangan sekali - kali mengharapkan pangkat, kedudukan ataupun gaji yang tinggi".

(Disampaikan pada saat Supriyadi memimpin pertemuan rahasia yang dihadiri beberapa anggota Peta untuk melakukan pemberontakan melawan Pemerintah Jepang).

14. Pesan Pahlawan Nasional Ir. Soekarno

"Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemud a, niscaya akan kuguncangkan dunia".

"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya".

(Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961)

"Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka".

(Pidato HUT Proklamasi 1963)

"Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri".

"Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah".

15. Pesan Pahlawan Nasional Moh. Hatta

"Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita".

"Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi".

16. Pesan Pahlawan Nasional Silas Papare

"Jangan sanjung aku, tetapi teruskanlah perjuanganku".

(Disampaikan pada saat memperjuangkan Irian Barat / Papua agar terlepas dari belenggu kolonialisme Belanda dan kembali bergabung dengan NKRI).

17. Pesan Pahlawan Nasional Bung Tomo

"Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan".

(Pidato Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan)

"Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga".

(Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945) .

(Tribunnews.com/Katarina Retri)

Artikel lainnya terkait Hari Pahlawan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini