TRIBUNNEWS.COM – Proses digitalisasi yang kini merak terjadi diberbagai sektor kehidupan masyarakat banyak menghadirkan manfaat. Salah satunya pada layanan kesehatan seperti aplikasi Mobile JKN.
Aplikasi yang diluncurkan oleh BPJS Kesehatan ini merupakan wujud dari transformasi digital untuk mempermudah para peserta mendapatkan layanan kesehatan.
Seorang warga Lalabata, Sulawesi Selatan sekaligus peserta dari JKN-KIS Rosnaeni (32), yang mengakui merasakan manfaat dari layanan aplikasi Mobile JKN.
Menurut Rosnaeni, semenjak ada aplikasi tersebut, para peserta JKN-KIS tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan. Mereka hanya perlu mengunduh aplikasi Mobile JKN yang menghadirkan beragam fitur untuk para perserta.
Salah satu fitur yang paling berkesan bagi Rosnaeni adalah screening riwayat kesehatan. Fitur ini merupakan bentuk deteksi dini untuk penyakit yang berbiaya besar, dan menjadi perhatian pengendalian bagi BPJS Kesehatan. Fitur tersebut juga dihadirkan untuk mendeteksi faktor risiko penyakit kronis peserta JKN-KIS.
“Saya tidak perlu lagi berkunjung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mendapatkan pelayanan screening riwayat kesehatan. Pada saat pengisian kuesioner, bahasa yang disajikan sangat mudah untuk dipahami sehingga tidak sulit untuk mengisi kuesioner tersebut,” ujarnya.
Selain screening, Rosnaeni mengatakan, aplikasi tersebut juga mengajak setiap peserta untuk selalu menjalankan gaya hidup sehat dengan cara berolahraga.
“Tak sampai disitu, manfaat yang saya rasakan juga yaitu terdapat edukasi untuk menjaga kesehatan secara mandiri dengan menjaga pola hidup sehat, serta menyarankan untuk melakukan latihan fisik rutin selama tiga puluh menit per hari,” jelasnya.
Dengan adanya beragam manfaat tersebut, Rosnaeni tak segan untuk merekomendasikan aplikasi Mobile JKN kepada orang-orang terdekatnya.
“Melihat manfaatnya, saya tentu akan merekomendasikan kepada kerabat, serta masyarakat Soppeng untuk melakukan screening riwayat kesehatan dengan melalui Mobile JKN,” tutup Rosnaeni.