Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) menyarankan Panglima TNI terpilih Jenderal Andika Perkasa mengacu pada rencana pertahanan yang telah disiapkan Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Co-Founder ISESS Khairul Fahmi mengatakan Jenderal Andika tak perlu berambisi melakukan banyak hal.
"Fokus saja pada sejumlah prioritas dengan mengacu pada rencana kegiatan anggaran yang sudah disiapkan oleh Panglima Hadi Tjahjanto dan rencana pembangunan sektor pertahanan yang sudah disusun Menhan Prabowo," ujar Khairul kepada wartawan, Senin (8/11/2021).
Khairul menerangkan sejumlah tantangan yang akan dihadapi Jenderal Andika.
Pertama, Khairul menyebut Andika harus mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam menghadapi ancaman perang, khususnya perang siber.
Apalagi ancaman di masa mendatang lebih bersifat proksi, asimetris, dan hibrida.
Baca juga: Anggota Fraksi Golkar: Rekam Jejak Jenderal Andika Perkasa Baik, Semoga Bisa Tetap Jaga NKRI
"Ancaman terhadap kedaulatan negara cenderung beragam. Mayoritas di antaranya memang bersifat nonmiliter, maka penguatan pada penguasaan teknologi, termasuk aspek yang penting baik yang menyangkut alutsista (alat utama sistem senjata) konvensional maupun pertahanan siber," kata Khairul.
Berangkat dari asumsi itu, dikatakan Khairul, maka peran alutsista konvensional juga tak bisa diabaikan.
Sebagai Panglima TNI yang memiliki tanggung jawab melakukan pembinaan kemampuan, kekuatan, dan kesiapsiagaan.
Selain itu, lanjut Khairul, modernisasi alutsista, kesejahteraan prajurit, dan organisasi serta dinamika kawasan akan menjadi tantangan untuk panglima TNI ke depan.
Baca juga: Soal Isu Papua, Anggota DPR Ungkap Jenderal Andika Banyak Paparkan Strategi di Sana
"Di sisi lain, sinergitas dengan Polri dan lembaga-lembaga lain juga harus terus diperkuat, terutama yang terkait dengan masalah kedaruratan seperti dalam penanganan pandemi," ucap Khairul
Diketahui Jenderal Andika Perkasa akan menjadi Panglima TNI selama 13 bulan.
Dia bakal pensiun pada Desember 2022.