News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kornas-Jokowi Minta Presiden Tegur Keras Menteri yang Sibuk dengan Persiapan Pemilu 2024

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir secara virtual dalam KTT APEC Business Advisory Council (ABAC) Dialogue with Economic Leaders dari Istana Negara, Jakarta, Kamis (11/11/ 2021) malam.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kornas-Jokowi, Abdul Havid Permana angkat bicara mengenai tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Maruf Amin.

Menurutnya sangat disayangkan dalam perjalanan tahun ketiga ini, beberapa menteri kabinet Indonesia Maju hanya sibuk mempertontonkan publik untuk persiapan pemilu 2024.

Baik yang berasal dari partai politik dan yang berasal dari profesional.

"Sebagai kelompok pendukung presiden yang setia, sejak tahun 2012, 2014 dan 2019, tentu kami perlu mengingatkan presiden untuk menegur keras menteri-menterinya yang sibuk persiapan pemilu 2024. Baik itu yang berasal dari parpol maupun profesional," ujar Abdul Havid Permana, dalam keterangannya, Jumat (12/11/2021).

Selain itu, dia juga meminta secara langsung kepada menteri yang hanya sibuk dengan kepentingan pribadi dan kelompoknya agar kembali menjalankan tugas-tugas demi kepentingan bangsa, negara dan rakyat Indonesia.

Baca juga: Pengamat Sebut Menteri Kinerja Rendah, Pembuat Gaduh, dan Cari Elektabilitas Layak di Reshuffle

"Menteri-menteri ini yang sibuk dengan kepentingan pribadi dan kelompoknya padahal sejak awal sudah ditegaskan oleh presiden bahwa tidak ada visi misi menteri, yang ada hanyalah visi misi presiden dan wakil presiden. Tapi mereka malah tetap ngeyel," tegas mantan aktivis mahasiswa ini.

Maka dari itu, sambung Havid, Kornas-Jokowi perlu mengingatkan menteri-menteri yang sibuk dengan persiapan pemilu 2024 untuk kembali kepada rel yang telah ditentukan presiden sejak awal mereka dilantik.

Oleh karenanya, Kornas-Jokowi meminta presiden untuk mengurangi volume menteri yang berasal dari partai politik.

"Karena kami menilai menteri-menteri yang berasal dari parpol akan meninggalkan presiden di tahun 2022 mendatang," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini