Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan Mangrove akan menjadi salah satu bagian penting yang menjadi pesan Presiden Joko Widodo di pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Indonesia.
Hal ini ia sampaikan saat melakukan pematangan rencana kesiapan showcase Konservasi Mangrove G20 tahun 2022 di Bali, Sabtu (13/11/2021).
Baca juga: KLHK: COP26 Glasgow Menghasilkan The Glasgow Climate Pact
Menteri Siti pada kesempatan tersebut menyampaikan, upaya konservasi hutan dan mangrove di Indonesia senantiasa menjadi perhatian dunia.
"Nanti ketika pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dilangsungkan di Indonesia, tentang lingkungan dan khususnya mangrove akan menjadi bagian penting pesan Bapak Presiden kepada para pemimpin negara lain," terang Menteri Siti dalam keterangannya.
Siti mengatakan amanat dari Presiden Joko Widodo adalah untuk terus mengupayakan secara masif rehabilitasi dan konservasi mangrove.
Baca juga: Kendaraan Listrik Adalah Solusi Untuk Kesepakatan Jokowi di Glasgow
Karena mangrove merupakan salah satu simbol dari perbaikan pemulihan lingkungan, yang menjadi prioritas pemerintah beriringan dengan pembangunan nasional.
"Indonesia bekerja serius dalam upaya pemulihan lingkungan termasuk mangrove," ungkap Menteri Siti.
Sebagai informasi, kawasan mangrove yang terjaga dengan baik dapat memberikan manfaat secara ekonomi dan ekologi.
Mangrove dapat menjadi tempat hidup biota laut bernilai ekonomis penting bagi masyarakat.
Selain itu, mangrove juga banyak dimanfaatkan untuk kegiatan ekowisata oleh masyarakat sehingga dapat memberikan mata pencaharian.
Baca juga: Universitas Pendidikan Ganesha Siap Berkolaborasi Dukung JKN-KIS
Bali yang indah dan menjadi titik atraksi wisata dunia perlu menjadi lebih baik lagi, lebih sempurna dengan penghijauan dan keasrian alam dengan sentuhan penataan kota dan jalan kota yang indah selain berfungsi baik sebagai prasarana jalan.
Jalan tol menjadi perhatian untuk lebih hijau dan lebih asri.
Ekosistem mangrove Tahura Ngurah Rai dengan cover atau tutupan vegetasi yang bagus menyimpan perjalanan sejarah panjang sejak tahun 1927 dan untuk itu akan dilengkapi dengan pusat persemaian yang menarik dalam bentuk smart nursery diantaranya didukung teknologi digital.
Dalam rencana awal ini juga terungkap dari ahli dan aktivis yang hadir dalam rapat untuk dapat dibangun pusat informasi dan museum mangrove.
Serta penyiapan sumber daya manusia terbaik dalam bidang konservasi mangrove serta keterlibatan generasi muda dalam aktvitas mangrove dan kaitan dengan KTT G20 pada agenda-agenda nantinya yang memungkinkan.
Penyiapan showcase mangrove ini juga dilakukan dengan mengajak bersama UEA.
Indonesia telah menjalin kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UEA) dalam hal penelitian mangrove.
Terdapat beberapa kegiatan yang akan dilakukan bersama-sama, salah satunya adalah area kerja bersama di lokasi kawasan mangrove antara Bangka Belitung atau Kalimantan Utara dan Timur.
“Showcase mangrove untuk agenda G20 merupakan penegasan kepada semua pihak dan dunia bahwa aktualisasi walk the talk atau bukti bahwa kerja pemulihan secara konkret dilaksanakan di Indonesia,” lanjutnya.