Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperingati Hari Kesehatan Nasional 2021, Health Collaborative Center (HCC) melakukan penelitian preventive behavior index di Indonesia.
Penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar indeks perilaku pencegahan covid 19 bagi masyarakat Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada 1880 orang dewasa dari 24 provinsi.
Prinsip penelitian ini mengidentifikasi Skor Covid-19 Prevention Behaviour Index (CPBI Scoring) orang Indonesia terkait perilaku kesehatan dan pencegahan Covid-19 selama masa pandemi.
"Jadi patokan dari skor CPBI ini adalah, semakin tinggi skor CPBI menunjukkan bahwa mereka lebih banyak dan lebih baik melakukan tindakan pencegahan terhadap COVID-19," papar Founder dan Chairman Health Collaborative Center, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK pada konferensi pers, Senin (15/11/2021).
Menggunakan metode cross-sectional study secara online sepanjang Agustus hingga Oktober 2021. Secara demografi, diketahui bahwa 65% responden sudah di vaksin, 21% responden sudah pernah terinfeksi Covid-19.
Baca juga: Rayakan Hari Ayah, Blibli Kurasi Produk Terbaik untuk Para Ayah
Lalu sekitar 30% responden diketahui memiliki anggota keluarga yang sudah pernah Covid-19. Dan 45% responden diketahui pernah kontak erat dengan penderita Covid-19.
Hasil dari penelitian tersebut mengatakan jika responden yang belum divaksin yaitu 35 persen, skor CPBI nya lebih rendah dibanding orang yang sudah divaksin.
Ini artinya, orang yang belum dan tidak mau divaksin memiliki tingkat yang rendah dalam mematuhi protokol kesehatan.
"Responden yang belum atau tidak mau,skor CBPI sangat rendah.
Ini berarti prilaku pencegahan Covid-19 cukup jelek.
Tentu saja mengkhawatirkan dan mengejutkan. Tindakan mereka yang dapat skor CPBI justru tidak sesuai prokes," pungkasnya.
Berdasarkan pana peneliti tersebut, HCC pun menyarankan bahwa pencapaian target cakupan vaksinasi itu wajib harus tinggi.
Karena kalau masih ada kelompok masyarakat yang tidak mendapat akses vaksin atau tidak percaya vaksin dan menolak divaksin.
Di sisi lain, akan ada potensi individu tidak divaksin yang perilaku kesehatannya memburuk serta tidak taat proses.
Sekelompok orang ini dapat menjadi agen transmisi penularan.
Selain itu edukasi terhadap vaksin juga perlu terus dipromosikan agar mempengaruhi mindset orang untuk mau di vaksin.
Kebijakan untuk wajib vaksin di ruang publik juga adalah salah satu strategi pemerintah yang di apresiasi HCC dan wajib didukung semua pihak.