News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Muktamar NU

Soal Muktamar NU Dimajukan Atau Dimundurkan, Gus Ishom Tegaskan Bukan PWNU yang Tentukan

Penulis: Husein Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KH. Ahmad Ishomuddin.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rais Syuriyah PBNU, KH. Ahmad Ishomuddin, menanggapi pernyataan Pj. Rais Aam PBNU, KH. Miftachul Akhyar, Ketua PBNU, Syaifullah Yusuf, dan Wakil Ketua PWNU Jatim, KH. Ahmad Fahrur Rozi yang menyatakan jadwal Muktamar NU dimajukan dari jadwal semula.

“Itu hanya pendapat pribadi,  semua PWNU punya pendapat tapi bukan mereka yang akan memutuskan. Sebab soal penundaan muktamar atau dimajukam belum dibicarakan secara resmi,” kata Kiai Ishomudin saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (19/11/2019).

Muktamar NU sesuai agenda awal akan digelar di Lampung pada 23-25 Desember 2021 . Namun, jadwal tersebut kini menjadi tidak pasti dengan melihat situasi pandemi Covid-19 dimana pemerintah akan memberlakukan PPKM Level 3 selama perayaan Natal dan Tahun Baru 2022.

“Kita patuh pada keputusan PBNU yang nanti mungkin mengikuti apa keputusan pemerintah,  terserah mau diamajukan atau dimundurkan. Baik OC maupun SC masih menunggu hasil keputusan rapat PBNU,” kata Kiai Ishom.

Untuk itu, Kiai muda NU yang biasa dipanngil Gus Ishom tersebut meminta kepada semua pihak agar menunggu saja apa hasil rapat PBNU dan sebaiknya tidak membicarakan ini ke publik.

“Tapi sebaiknya hal seperti ini dibicarakan di rapat, Intinya OC maupun SC menunggu keputusan PBNU,” katanya.

Kiai Ishom menjelaskan, yang paling berwenang menentukan apakah Muktamar NU ini ditunda atau dimajukan adal mereka yang mendapatkan mandataris muktamar.

“Ada empat orang mandataris muktamar NU, beliau adalah Pj Rois Aam, Katib aam, Ketua Umum dan Sekjend PBNU. Jadi kalau seandainya ada suara-suara di luar itu kita tidak akan terpengaruh dan tidak menilai mana yang tepat,” katanya.

Sebagaimana diketahui, pada Muktamar NU kali ini dua sosok dinilai menjadi kandidat kuat menjadi calon Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siradj dan KH. Yahya Cholis Staquf.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini