TRIBUNNEWS.COM - Inilah sosok Kombes Pol Bhirawa Braja Paksa yang menjabat sebagai Kabid Propam Polda Metro Jaya.
Ia adalah adik Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.
Kombes Pol Bhirawa Braja Paksa hadir dalam serah terima jabatan Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur pada Kamis (18/11/2021).
Kehadirannya terungkap setelah adik ipar Panglima TNI, yakni Diaz Hendropriyono mengunggah foto keluarga di Instagram termasuk bersama Jenderal Andika dan mertua, Jenderal (Purn) TNI AM Hendropriyono.
Kombes Pol Bhirawa Braja Paksa tampak mengenakan baret khas Propam, yakni baret biru.
Lantas seperti apa sosok Bhirawa Braja Paksa yang merupakan adik Panglima TNI?
Baca juga: Makna Unik di Balik Nama Kakak Beradik Andika Perkasa dan Bhirawa Braja Paksa
Baca juga: Marsekal Hadi Tjahjanto Serahkan Panji TNI Tri Dharma Eka Karma Kepada Jenderal Andika Perkasa
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, melalui foto yang diunggah Staf Khusus Presiden Jokowi, Diaz Hendropriyono di akun Instagramnya, terungkap siapa-siapa saja keluarga Andika Perkasa, termasuk sang adik.
Semua moment foto bersama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan beberapa keluarga hingga kerabat di ambil di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta.
Dalam foto itu, Andika Perkasa bersanding dengan sang istri Diah Erwiany Hendropriyono berada di tengah.
Kemudian di samping kiri Andika ada mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) A.M Hendropriyono.
Andika sendiri diketahui merupakan menantu dari Hendropriyono.
Di sebelah Hendropriyono ada adik bungsu Andika, Bhirawa Braja Paksa yang tengah mengenakan seragam khas polisi berwarna abu-abu.
Bhirawa Braja Paksa merupakan perwira polisi berpangkat Komisaris Besar (Kombes).
Bhirawa saat ini menjabat Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya.
Sementara Diaz dan istrinya, Linda Ratna Nirmala berada di pojok kanan.
“me, Linda, mama (biasa kita panggil Oma), mba hetty, mas andik, papa (Opa), mas bhirawa (adik mas andik), mba erti, and andrew,” tulis caption foto di akun Instagram Diaz, diaz.hendropriyono, Jumat (19/11/2021).
Foto yang diunggah Diaz itu pun berhasil mendulang 4.439 like pengguna Instagram.
Biodata Kombes Bhirawa
Baca juga: Kapolda Metro Jaya: Kemacetan di Jakarta Naik 5 Kali Lipat Dibandingkan Bulan Juli 2021
Mengutip dari laman Akademi Kepolisian, Bhirawa Braja Paksa lahir di Jakarta, 8 Juni 1974.
Ia adalah prajurit polisi angkatan tahun 1993.
Dihimpun dari berbagai sumber, sebelum menjabat Kabid Propam Polda Metro Jaya, Bhirawa pernah menjabat sebagai Dirlantas Polda Riau.
Ia juga pernah mengemban tugas sebagai Kapolres Tulungagung hingga Wakapolres Metro Jakarta Utara.
Tangani Anggota Paspampre Dicegat Polisi
Pernah diberitakan Tribunnews.com, Polda Metro Jaya telah memeriksa anggotanya yang terlibat dalam insiden dengan anggota Paspampres di pos penyekatan PPKM Darurat Daan Mogot, Jakarta Barat.
Diketahui, dari empat yang dilaporkan ke Propam Polda Metro Jaya, tiga anggota telah diperiksa.
"Tiga anggota sejauh ini yang kita periksa. Resmobnya Jakarta Barat (Polres Jakbar)," kata Kabid Propam Polda Metro Jaya Kombes Pol Bhirawa Braja Paksa saat dikonfirmasi, Kamis (8/7/2021).
Namun, Bhirawa tak merinci siapa saja ketiga orang tersebut.
Dia mengatakan memang polisi dalam melayani masyarakat tidak boleh marah-marah.
"Untuk sementara kalau kita perhatikan dari video itu kan memang sikapnya marah-marah ya anggota kita itu. Memang kan di dalam melayani masyarakat seharusnya lebih humanis, lebih sopan," katanya.
"Kalau di dalam aturan kita di dalam peraturan disiplin, memang layani masyarakat anggota Polri tidak boleh bersikap seperti itu ya. Jadi kemungkinan kita akan periksa nya ke arah situ. Pemeriksaan masuh berlangsung," katanya.
Punya Anak Berprestasi
Artikel KompasTV menuliskan, Bhirawa memiliki putra yang berprestasi.
Keponakan kandung Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, Immanuel Alvaro Bhirawa berhasil menjuarai kompetisi karya ilmiah internasional.
Immanuel mengetuai Tim Science dari SMA Kristen Gloria 2 Surabaya yang berhasil meraih Double Award (penghargaan ganda), yaitu Gold Medal dan Spesial Award dari Indonesia International Institute Of Life Science (i3L).
Kompetisi karya ilmiah Internasional Science and Innovation Fair (ISIF) 2020 diikuti 30 negara di dunia secara virtual.
Terdapat enam kategori yang terdiri dari, Mathematics, Physics, Energy, and Engineering Life Science, Environmental Science, Technology, Social Science, dan Teknologi.
Dilansir Kompas.com, Immanuel merupakan anak pertama dari Kombes Pol Bhiwara Braja Paksa yang saat ini menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya bidang Kamsel Korlantas Polri.
Ia juga mantan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Riau.
Immanuel mengatakan kompetisi tersebut adalah kompetisi karya ilmiah terbesar di Indonesia yang bertaraf internasional.
Internasional Science and Innovation Fair (ISIF) 2020 diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) yang berkolaborasi dengan Indonesia International Institute Of Life Science (i3L).
"Dalam kompetisi ilmiah ini, tim saya berhasil mendapatkan Gold Medal, dan itu tidak terlepas dari dukungan semua pihak, terutama solidnya tim," kata Immanuel dalam keterangan tertulis, Selasa (17/11/2020).
Menurut siswa yang akrab disapa Alvaro itu, tujuan kompetisi karya ilmiah tersebut untuk menggali potensi dan meningkatkan minat pelajar anak bangsa di Indonesia terhadap dunia riset yang mencakup di bidang Matematika, Fisika, Energi, Keteknikan, Life Science, Lingkungan, Sosial, dan Teknologi.
Sebagai ayah, Kombes Pol Bhirawa Braja Paksa mengaku hanya bisa memberikan motivasi kepada anaknya hingga meraih penghargaan.
"Saya selaku orang tua Immanuel Alvaro Bhirawa, hanya bisa memberikan motivasi serta dorongan agar Alvaro bisa memberikan yang terbaik bersama Tim Science SMA Kristen Gloria 2 yang Ia ketuai. Harapan saya ke depan kepada Alvaro agar terus berkarya menjadi lebih baik lagi," kata Bhirawa.
Kompetisi Karya Ilmiah ISIF 2020 mewadahi para siswa-siswi, mulai dari tingkat pendidikan SD, SMP, SMA hingga tingkat universitas di seluruh Dunia.
Pada tahun ini, ISIF diikuti 400 Tim yang berasal dari 30 Negara di dunia yang telah lulus diseleksi terlebih dahulu, apakah karya ilmiah yang disajikan telah memenuhi standar atau tidak pada beberapa bulan lalu.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Fandy Permana/Reza Deni/KompasTV)