Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi IV DPR meninjau langsung kegiatan restorasi gambut yang dilakukan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.
Desa Limbung merupakan lokasi yang sempat terbakar di awal 2021, namun kelompok masyarakat (Pokmas) bersama warga berhasil memadamkan api dengan menggunakan sumber air dari sekat kanal yang dibangun BRGM.
Wakil Ketua Komisi IV DPR Budisatrio Djiwandono mengatakan, pembangunan sekat kanal sebagai upaya restorasi ekosistem gambut berjalan efektif.
Baca juga: Bantu Atasi Masalah Lingkungan, Partai Gelora DKI Targetkan Tanam Setengah Juta Pohon di Akhir 2022
"Kami harap kepada BRGM ini contoh yg baik dan bisa ditirukan di seluruh desa yang ada ekositem gambutnya di Indonesia, tentunya mengikuti kearifan lokal masing-masing," kata Budisatrio dalam keterangannya, Rabu (1/12/2021).
Program restorasi gambut, kata Budi, sangat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan dan kelestarian kehidupan di Desa Limbung.
Sebab, restorasi gambut bisa menjadi salah satu upaya dalam memitigasi dan mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak semakin meluas, serta mengedukasi masyarakat dalam menjaga ekosistem gambut.
Baca juga: Menteri LHK Siti Nurbaya Dukung Gerakan Kaum Muda Pulihkan Lingkungan Hidup
“Pokmas juga sudah mendapatkan edukasi jika tiba-tiba terjadi kebakaran, mereka tahu harus ngapain, respon cepat ini begitu penting supaya tidak terjadi malapeteka yang lebih luas lagi,” papar Budi.
Kepala BRGM Hartono menyampaikan, tugas penanganan karhutla BRGM sebenarnya lebih di sisi hulu agar yang mudah terbakar bisa dibasahi, sehingga meskipun lahan gambut kering dengan adanya partisipasi masyarakat, karhutla bisa ditekan seminimal mungkin.
“Kami mendorong restorasi gambut di provinsi lain berjalan seperti yang ada di Desa Limbung, sehingga pencegahan kebakaran hutan dan lahan yang jadi fokus kita, secara bertahap bisa diminimalisir kalau perlu ditiadakan,” pungkas Hartono.
Untuk Provinsi Kalimantan Barat, BRGM membangun 179 unit sekat kanal yang melibatkan 57 Pokmas dan memberikan 34 paket bantuan ekonomi kepada masyarakat di 27 desa.