Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP Partai Gerindra merespons positif hasil survei Lembaga Survei dan Analisa Kebijakan Publik (LANSKAP) yang menyebut pasangan Prabowo Subianto dan Puan Maharani menjadi duet terkuat di Pemilu 2024 mendatang.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, hasil survei tersebut merupakan potret keinginan masyarakat yang masih bersifat situasional.
Partai Gerindra, lanjut Muzani, masih menimbang berbagai kondisi politik aktual dan akan bersikap pada waktu yang tepat.
"Tentu saja keputusan politik akan kita ambil pada waktu yang tepat pada suasana yang benar," kata Muzani, di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (1/12/2021).
Muzani mengatakan, Gerindra akan memikirkan secara matang terkait pencapresan.
Menurutnya, keputusan Partai Gerindra memilih akan bersikap di waktu yang tepat antara lain untuk memprediksi segala kemungkinan agar menghasilkan keputusan yang tepat.
"Untuk bisa tepat maka survei adalah salah satu indikator atau salah satu cara. Banyak lembaga survei, bukan hanya satu, kira-kira seperti itu," tandasnya.
Baca juga: Natalius Pigai Sebut Puan dan Prabowo Memiliki Jam Terbang dan Rekam Jejak yang Baik
Diberitakan sebelumnya, hasil survei terbaru Lembaga Survei dan Analisa Kebijakan Publik (LANSKAP), terkait elektabilitas calon presiden 2024 menunjukkan Prabowo Subianto menempati posisi pertama.
Direktur Eksekutif LANSKAP, Mochamad Thoha menyebut, sebagian besar publik masih menjatuhkan pilihannya kepada Prabowo sebagai calon Presiden 2024.
"Ada sebesar 23,0 persen publik yang memilihnya. Mengingat sosok Prabowo yang telah berkompetisi tiga kali dalam kepemimpinan nasional, bisa saja menunjukkan masih besarnya harapan publik kepada Prabowo untuk dapat mewujudkan visi misi ekonomi politiknya yang tertunda tentang mewujudkan negara dan bangsa Indonesia yang demokratis, bersatu, kuat, maju dan makmur," kata Thoha, dalam keterangan yang diterima, Selasa (30/11/2021).
Di posisi kedua, ditempati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan persentase 14,1 persen.
Kemudian ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan 13,6 persen.
"Pilihan publik yang dijatuhkan ke Anies mungkin saja disebabkan karena sosok Anies yang juga pluralis dan religius. Sementara Ganjar mungkin lebih dikenal sebagai sosok yang populer karena sering turun kebawah terutama di provinsi Jawa tengah tempatnya menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah," ucapnya.
Baca juga: Survei LANSKAP: Elektabilitas Prabowo Teratas, Disusul Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo
Survei ini juga menanyakan pertanyaan simulasi pasangan capres-cawapres.
Hasil simulasi tersebut menunjukkan tingkat keterpilihan yang tinggi terhadap pasangan di mana yang menjadi calon Presidennya Prabowo. pasangan Prabowo-Puan yang tertinggi (67,7 persen) dibandingkan Prabowo-Anies (63,6 persen), Prabowo-Ganjar (62,0 persen) dan Prabowo-Sandi (58,7 persen).
Namun jika dibalik di mana Prabowo sebagai cawapres persentase keterpilihannya jauh menurun, tetapi masih tetap menjadi pilihan utama dalam semua simulasi yang menempatkan Prabowo sebagai cawapres.
"Hanya ada sebagian kecil publik memilih Prabowo di posisi cawapres dan bahwa ada sebagian besar publik memilih Prabowo sebagai capres," ujarnya.
Sementara pasangan capres-cawapres lain seperti Anies-Ganjar (48,5 persen), Anies Sandi (46,2 persen), Anies-Puan (40,1 persen), Anies-Airlangga (38,9 persen) atau, Ganjar-Anies (47,1 persen), Ganjar-Sandi (46,7 persen), Ganjar-Airlangga (41,1 persen) atau Ganjar-Puan (39,4 persen) kombinasi lainnya untuk sementara masih belum melewati perolehan elektabilitas bila Prabowo menjadi capresnya.
Survei tersebut dilaksanakan pada 11-25 November 2021 dengan menggunakan metode multistage random sampling yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Sampel yang dicuplik adalah penduduk yang berusia min 17 tahun keatas dan atau yang sudah pernah menikah sebesar 1420 responden dengan Margin of Error ± 2,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Pengumpulan data tersebut dilakukan melalui wawancara langsung.