Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Lebih dari 250 peserta dari 70 negara menghadiri Kongres Indonesianis Sedunia atau ‘The World Indonesianist Congress’ yang telah dibuka Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Rabu (1/12/2021).
Acara ini mengangkat tema Indonesia's Post Covid Recovery: Grow Stronger and More Resilient.
Tema ini dinilai relevan dengan tantangan yang dihadapi Indonesia dan negara-negara di dunia pada umumnya saat ini.
“Pada saat sekarang bagaimana kita mempersiapkan untuk keluar dari pandemi dan bangkit lebih kuat lagi,” kata Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik Kemlu RI, Teuku Faizasyah pada konferensi pers, Kamis (2/12/2021).
Kementerian Luar Negeri bekerja sama dengan Universitas Padjajaran Bandung dalam penyelenggaraan acara yang dilakukan secara virtual ini.
Baca juga: Begini Respon Kemlu RI Soal Protes China Terkait Pengeboran Minyak dan Latihan Militer di Natuna
Duta Besar Faizasyah menjelaskan Indonesianis merupakan warga negara non Indonesia dengan latar belakang yang beragam, baik akademisi, peneliti, penggiat kesenian dan budaya, maupun mahasiswa yang esensinya memiliki ketertarikan untuk mendalami berbagai aspek dari Indonesia dan dari sisi kepakaran mereka.
“Jadi mereka memiliki rasa cinta terhadap Indonesia dan memberikan atensi atau perhatian yang sangat besar atas isu-isu yang berkaitan dengan Indonesia,” katanya.
Ia berharap setelah terselenggaranya acara ini, Indonesia mendapatkan masukan, pandangan, maupun saran untuk mengatasi pandemi.
Baca juga: Kemlu RI Kembali Selenggarakan BDF 14 di Bali: Tekankan Aspek Kemanusiaan Dampak Pandemi Covid-19
Perspektif dari Indonesianis dari berbagai belahan dunia akan membuat pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan menjadi lebih komprehensif.
Beberapa isu yang menjadi pembahasan selama diskusi menyangkut peningkatan ketahanan kesehatan, mengenai lingkungan hidup, yang dikaitkan dengan ekonomi hijau dan berkelanjutan, serta transisi digital dan energi.
“Mereka (Indonesianis) melihat bahwa Indonesia sudah berada di jalur yang benar karena melihat keberhasilan kita dalam mengatasi tantangan ekonomi yang muncul di era pandemic dan kita telah berhasil mencari keseimbangan antara penanganan pandemic dan menggerakan ekonomi nasional kita,” ujarnya.