News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

POPULER Nasional: Tjahjo Kumolo Mengaku Stres | Kronologi Ribut Pimpinan MPR dan Sri Mulyani

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MenPAN RB Tjahjo Kumolo di acara Penyampaian Top Inovasi Pelayanan Publik Terpuji KIPP 2021 di Jakarta, secara virtual, Kamis (29/07/2021).

TRIBUNNEWS.COM -Inilah berita populer nasional dalam 24 jam terakhir.

Mulai Polda Metro Jaya ancam panitia jika nekat gelar Reuni 212.

Pengamat terorisme soal jelmaan baru Jemaah Islamiyah menjadi populer berikutnya.

Kemudian Tjahjo Kumolo stres calon pejabat eselon I gagal TPA gara-gara tontonan radikal.

Baca juga: POPULER REGIONAL: Dituntut 2 Tahun Bui karena Aniaya Pencuri | Fakta Perselingkuhan Polisi di Pati

Hingga berita kronologi perseturuan Pimpinan MPR dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

1. Polda Ancam Pidana Panitia Jika Nekat Gelar Reuni 212

Panitia acara reuni 212 mengatakan pihaknya tetap menggelar acara tersebut.

Menurut rencana, acara digelar di dua tempat, yakni kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, kemudian dilanjutkan di Masjid Az Zikra, Sentul, Kabupaten Bogor.

Steering Committee Reuni 212 Slamet Maarif mengatakan, acara di Jakarta tidak perlu mendapatkan izin dari polisi.

Argumentasi Slamet, hal itu merujuk Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.

"Cukup pemberitahuan, bukan izin, dan itu koordinator lapangan sudah melayangkan ke Polda Metro Jaya," ujar Slamet, Rabu (1/12/2021).

Slamet menambahkan, acara di Patung Kuda nanti akan berjalan damai seperti namanya, "Aksi Superdamai".

SELANJUTNYA>>>

2. Penjelmaan Baru Jamaah Islamiyah

Pengamat terorisme dan Visiting Fellow RSIS, NTU Singapore Noor Huda Ismail sangat memahami kekagetan masyarakat dengan penangkapan tiga terduga teroris yang terafilisiasi dengan kelompok jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (16/11) lalu.

Karena Zain An-Najah (ZA) adalah anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, kemudian Ahmad Farid Okbah merupakan pendiri partai politik yang pernah diterima oleh Presiden Joko Widodo di Istana, serta Anung Al-Hamad dikenal sebagai ustaz yang aktif berdakwah di tengah masyarakat.

"Kagetnya masyarakat ini sangatlah dipahami. Karena selama ini ada imajinasi bahwa para teroris adalah sosok yang berpenampilan sangar, kasar dan mata mereka merah seolah-olah siap meneror siapa saja yang tidak sepakat dengan mereka. Mereka kaum teroris itu adalah 'sosok lain' yang berbeda dengan masyarakat Indonesia yang cinta damai," ujar Noor ketika dihubungi Tribun Network, Selasa (30/11/2021).

Mengutip pernyataan pemikir politik Amerika bernama Hannah Arendt, Noor menyebut teroris itu adalah 'sosok manusia biasa' seperti layaknya kita.

Di mana tidak ada DNA khusus teroris dan tidak ada pula profil khusus bagi sosok teroris.

Cara pandang yang salah pula, kata dia, ketika membaca organisasi JI hanya sebagai organisasi teror.

SELANJUTNYA>>>

3. Belasan Calon Pejabat Eselon 1 Gagal Sidang TPA

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Tahjo Kumolo mengaku stres selama menjabat karena belasan calon pejabat eselon 1 gagal dalam sidang Tim Penilai Akhir (TPA) karena pasangannya sering buka media sosial tokoh radikal.

Tjahjo mengungkapkan padahal secara akademis mereka sudah bergelar Professor atau Doktor.

Bagi Tjahjo radikalisme sendiri merupakan tantangan ASN yang cukup berat dan kompleks.

"Ini saya bikin stres, dua tahun MenPAN RB dalam sidang TPA, hampir di atas 16 calon eselon 1 yang sudah hebat, professor, doktor, mulai dari bawah naik, ikut TPA, gagal jadi eselon 1 gara-gara kelakuan istrinya atau suaminya. Istrinya kalau malem kerjanya buka medsos tokoh-tokoh radikal, tokoh-tokoh teroris," kata Tjahjo dalam acara di Hotel Bidakara Jakarta Selatan pada Rabu (1/12/2021).

Tidak hanya calon eselon 1, kata dia, namun juga calon pejabat eselon 2 yang keluarganya juga terdeteksi terpapar radikalisme berdasarkan jejak digitalnya juga terpaksa harus gagal.

SELANJUTNYA>>>

4. Rumor Hadi Tjahjanto Jadi menteri

Isu reshuffle kabinet kembali bergulir setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI beberapa waktu lalu, menyusul pensiunnya Marsekal Hadi Tjahjanto.

Kabarnya, Presiden Jokowi telah menyiapkan kursi Wakil Menteri ESDM lewat Perpres baru.

Tak hanya itu, Hadi Tjahjanto yang baru saja pensiun, disebut-sebut akan menggantikan Mahfud MD atau Moeldoko, sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) atau Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan HAM (Menko Polhukam).

Dilansir Tribunnews, kader PAN juga dikabarkan akan masuk ke jajaran menteri setelah merapat ke kubu Jokowi-Maruf Amin sejak dua bulan lalu.

Selain Hadi Tjahjanto, nama anggota Komisi III DPR RI Fraksi PDIP, Johan Budi, sempat dikabarkan akan menjadi wakil menteri atau Juru Bicara Presiden menggantikan Fadjroel Rachman.

SELANJUTNYA>>>

5. Kronologi Perseturuan Pimpinan MPR dan Sri Mulyani

Perseteruan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan pimpinan MPR kini menjadi sorotan publik.

Diketahui masalah ini dipicu karena Kementerian Keuangan memangkas anggaran untuk memasifkan Sosialialisasi Empat Pilar MPR RI.

Selain itu teguran yang diberikan pimpinan MPR kepada Sri Mulyani ini karena tidak pernah hadir dalam rapat bersama MPR.

Merasa kecewa dengan tindakan Sri Mulyani tersebut, pimpinan MPR pun mendesak Presiden Joko Widodo untuk mencopotnya sebagai Menteri Keuangan.

Berikut kronologi perseteruan antara Sri Mulyani dengan pimpinan MPR yang telah dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber.

SELANJUTNYA>>>

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini