Lebih lanjut, Faye menilai sikap seperti yang ditunjukkan Risma terhadap difabel, adalah hal yang berbahaya.
Baca juga: Mensos Risma Beri Motivasi Anak Panti Asuhan Korban Pelecehan di Malang
Baca juga: Mensos Risma Minta Pemda Perbaiki Data Penerima Bansos Tiap Bulan
Di mana, menurut Faye, Risma terlihat bersikap seolah-olah menunjukkan seseorang yang berbadan sehat (bukan difabel) lebih berharga atau bahwa disabilitas dapat dikontrol.
"This isn't just dumb, it's harmful as well - acting as if able-boded people are worth more or that disabilities can be chosen/controlled. This is beyond disappointing.
(Ini bukan hanya bodoh, ini juga berbahaya - bertindak seolah-olah orang yang berbadan sehat, lebih berharga atau bahwa disabilitas dapat dipilih/dikontrol. Ini sangat mengecewakan.)" ungkap Faye.
Seperti diketahui, Faye adalah putri Pangdam Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Paulina Pandjaitan.
Paulina sendiri merupakan anak Luhut Binsar.
Klarifikasi Tri Rismaharini
Terkait sikapnya yang menuai kritik, Tri Rismaharini membantah jika ia memaksa difabel tuli untuk berbicara.
Risma mengklaim dirinya hanya mencoba melatih penyandang tuli agar terbiasa berbicara.
Karena itu, ia mengaku sedih atas kritikan dan tudingan yang ditujukan padanya.
"Saya enggak maksa. Untuk apa saya maksa. Itu pilihan."
"Tapi, saya ingin kalau kondisi tertentu dia bisa menyelamatkan dirinya dengan seluruhnya," kata Risma di Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Kamis (2/12/2021), dikutip dari Kompas.com.
"Jadi maksud saya, Tidak ada niat apapun dari saya. Sedih saya terus terang," tambahnya.
Baca juga: Mensos Tri Rismaharini Semangati Anak-anak di Indramayu yang Orang Tuanya Meninggal Karena Covid-19
Baca juga: Mensos Risma Akan Bangun Sistem Command Center untuk Percepat Penanganan Masalah Sosial
Lebih lanjut, Risma mengungkapkan alasannya mengapa ia mengeluarkan statement sedemikian rupa saat peringatan Hari Disabilitas Internasional.