Ia ingin agar difabel tuli bisa mengeluarkan suara jika berada dalam kondisi bahaya.
Pasalnya, saat Risma masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, ia pernah mendengar ada teman tuli dirudapaksa dan hampir tenggelam.
Namun, korban tidak bisa bersuara untuk meminta tolong.
"Kalau enggak dua kali, tiga kali. Itu ada anak tunarungu diperkosa."
"Itu yang saya sedih kenapa saya kemarin mengajarkan (berbicara). Minimal dia bisa bilang tolong," terangnya.
Selain itu, pengalaman Risma bertemu Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia, juga mendasari dirinya meminta agar teman tuli bisa berbicara.
Menurutnya, sekitar empat atau lima tahun lalu, Angkie yang juga tuli, masih belum lancar bicara.
Namun, sekarang ini Risma menilai kemampuan bicara Angkie lancar.
"Saya ketemu lagi setelah sekian tahun dan saya bisa jadi menteri."
"Saya pikir Mbak Angkie kok bagus ngomongnya. Ternyata dia melatih diri terus," tandasnya.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Rahel Narda Chaterine)
Berita terkait Tri Rismaharini