News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gunung Semeru Erupsi

Pasca Erupsi Gunung Semeru, BNPB Dirikan Sejumlah Titik Pengungsian Warga

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(BNPB) tengah berupaya mendirikan titik pengungsian pasca erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Sabtu (4/12/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Badan Nasional Penganggulangan Bencana (BNPB) mendirikan sejumlah titik pengungsian pasca erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021).

Dalam konferensi pers BNPB Indonesia, Sabtu malam, Kepala BNPB Letjen TNI Suhariyanto mengatakan lokasi pengungsian yang telah tersedia berada di tiga desa dan dua kecamatan, yakni, Desa Supituran, Desa Curah Kobokan, dan Desa Sumber Wuluh.

BNBP juga mengirimkan tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Kabupaten Lumajang dan BPBD Jawa Timur yang bergerak bersama unsur Kementerian Kesehatan untuk membawa logistik.

"Malam ini bergerak lewat darat dan membawa logistik antara lain selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat, matras, dan logsitik lainnya," ucap Suhariyanto.

Berdasarkan petunjuk Presiden, Kepala BNPB dan tim akan segera ke Lumajang pada Minggu (5/12/2021) pagi.

Tujuannya untuk memastikan tahap-tahap penanganan darurat khususnya penanganan pengungsi bisa berjalan dengan cepat dan tepat.

BNPB juga sudah melakukan koordinasi bersama panglima TNI untuk meminta bantuan personil dan alat peralatan.

BNPB mengimbau kepada masyarakat dan para penambang untuk tidak beraktivitas di sepanjang daerah aliran Sungai Mujur dan Curah Kobokan.

Baca juga: UPDATE Dampak Erupsi Gunung Semeru: 41 Orang Alami Luka Bakar, hingga Masih Ada Warga yang Terjebak

Baca juga: Korban Luka Bakar Akibat Awan Panas Gunung Semeru, Total 35 Orang, Kondisinya Diungkap BPBD Lumajang

Erupsi Gunung Semeru

Dikutip Tribunnews.com, Gunung Semeru yang terletak di dua kabupaten yakni Malang dan Lumajang Provinsi Jawa Timur, mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021).

Gunung Semeru terlihat mengeluarkan asap pekat berwarna abu-abu berukuran besar dan membuat warga di sekitar gunung berusaha menyelamatkan diri.

Gunung Semeru mengeluarkan kepulan asap tebal dari Puncak Jonggring Saloko.

Akibatnya, beberapa kawasan lereng gunung seperti di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro terkena hujan abu.

Warga dari dua kecamatan itu pun diminta untuk mengungsi.

"Sebagai tindakan preventif warga yang tinggal dekat sungai jalur lahar diimbau untuk diungsikan dulu," ucap Syafii Kepala Desa Sumbermujur kepada Tribun Network.

Menurut pantauan peningkatan aktivitas gunung ini terjadi sejak semalam.

Beberapa kali guguran lava turun mengarah ke jalur lahar, di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo.

Sementara itu, dikutip dari laman magma.esdm.go.id, erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021) pukul 14:50 WIB, visual letusannya tidak teramati.

Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 5160 detik.

Dengan demikian, terdapat beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan yaitu:

1. Masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan.

Mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

2. Menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

3. Perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

4. Mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yg sudah terbentuk).

(Tribunnews.com/Devi Rahma)

Artikel Lain Terkait Gunung Semeru

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini