TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu menyinggung adanya Kapolda dan Kapolres yang mendatangi organisasi kemasyarakatan (ormas) yang kerap membuat keributan dan melanggar hukum.
Hal itu dilakukan, kata Jokowi, oleh para Kapolda dan Kapolres itu setelah dilantik di wilayah tersebut.
Menurut Presiden, Kapolda dan Kapolres harus menjaga wibawa di mata masyarakat.
Baca juga: Jokowi Ingatkan Soal Kapolres dan Kapolda yang Sowan ke Ormas, Polda Metro: Itu Arahan yang Benar
Jokowi secara tegas menyampaikan, jangan sampai menggadaikan kewibawaan Polri dengan sowan kepada pelanggar hukum.
Lalu, Ormas mana saja yang dimaksud Presiden Jokowi?
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini pun angkat bicara.
Baca juga: Soal Pernyataan Presiden Jokowi, Bamus Betawi: Harus Jelas Ormas Mana yang Dimaksud
Menurut Faldo, apa yang disampaikan Presiden Jokowi merupakan soal kewibawaan lembaga negara.Karena, kata Faldo, berkolaborasi dan dekat dengan masyarakat sangat perlu.
Namun yang juga penting adalah menjaga marwah lembaga.
"Kita semua tentu tidak ingin ada anggapan polisi takut sama tokoh-tokoh tertentu. Kita tidak ingin penegakan hukum kita diintervensi lewat berbagai tekanan.Ini kan masalah besar dalam mencapai keadilan," kata Faldo, Sabtu (4/12/2021).
Faldo kemudian merujuk soal siapakah sesepuhnya Ormas yang dimaksud oleh Presiden Jokowi?"Ya pasti banyak tanya ke polisi saja, di banyak tempat ada. Polisi tau siapa saja sesepuh ormas yang punya record melanggar hukum, ada datanya di kepolisian pasti. Ini kan gejala umum di banyak tempat," ungkapnya.
Baca juga: Polda Metro Tanggapi Teguran Keras Presiden Jokowi soal Kapolres dan Kapolda Sowan ke Ormas
Faldo menegaskan, bahwa pesan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi sudah sangat jelas.
Dimana, institusi penegak hukum harus independen, jangan asal pukul. Namun tidak boleh kalah dengan kekuatan orang per orang juga.
"Kepercayaan pada kepolisian hari ini besar. Tanggung jawabnya juga berat," tegas Faldo.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung adanya Kapolda dan Kapolres yang mendatangi organisasi kemasyarakatan (ormas) yang kerap membuat keributan.
Hal itu disampaikan Presiden dalam pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah di Bali, Jumat (3/12).
"Saya kadang-kadang sudah lama sekali ingin menyampaikan ada Kapolda baru, ada Kapolres baru, malah datang kepada sesepuhnya Ormas yang sering membuat keributan. Bener ini?," kata Jokowi.
Seharusnya kata Presiden, Kapolda dan Kapolres menjaga wibawa di mata masyarakat. Presiden mengaku sempat menanyakan hal tersebut kepada salah satu Kapolres.
Jawaban Kapolres tersebut kata Jokowi untuk menjaga agar situasi tetap kondusif.
"Saya tanya ke Kapolres, kenapa bapak melakukan ini? Supaya kotanya kondusif. Tapi apakah cara itu betul? Hati-hati jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum," kata Jokowi.
Presiden mengatakan kondisi tersebut bukan hanya satu atau dua kali saja terjadi, melainkan sering dilakukan.
Presiden meminta Polri memiliki kewibawaan dengan tidak mengulangi hal tersebut.
Selain itu, Presiden meminta Polri melindungi masyarakat kecil yang selalu terpinggirkan dalam persoalan hukum.
"Lindungi, saya kalau baca itu betul-betul, itu menjadi sebuah persepsi loh, hati-hati loh ya. Itu kecil-kecil, mungkin urusannya bukan kapolres (dan) Kapolsek, tapi hati-hati tetap tanggung jawab kapolres, tetap tanggung jawab kapolda yang kecil-kecil seperti ini. Apalagi kalau sudah dicap diskriminasi terhadap yang lemah," kata Jokowi.
Menyikapi hal tersebut, Mabes Polri mengingatkan Kapolda hingga Kapolres lebih berhati-hati dalam bertugas dan menjaga marwah institusi untuk tak sowan ke organisasi masyarakat (Ormas) yang dikenal kerap berbuat onar.
"Pada prinsipnya hal tersebut merupakan peringatan bagi para Kasatwil untuk lebih berhati-hati dan tetap menjaga marwah dan profesional dalam bertugas," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo. (tribun network/taufik/yuda)