Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hampir semua media di Jepang baik lokal maupun nasional memberitakan peristiwa meletusnya Gunung Semeru di Jawa Timur, Sabtu (4/12/2021) lalu.
"Letusan besar terjadi pada tanggal 4 Desember di gunung berapi Semeru, yang terletak di timur Jawa, Indonesia, menewaskan 13 orang dan melukai 98 orang," tulis media daerah Chuo Nippou, Senin (6/12/2021).
Media lainya NTV mencantumkan 14 korban meninggal dan 56 orang luka berat.
Bahkan TV Asahi menyebutkan kematian sekitar 100 orang, belum lagi yang hilang.
Letusan gunung berapi telah menyebabkan pilar abu vulkanik sepanjang 12 kilometer menghantam wilayah Lumajang di Jawa Timur, dan ada kekhawatiran tentang kerusakan tambahan yang mengancam jiwa.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) mengumumkan pada tanggal 5 Desember bahwa 13 orang tewas dan 98 orang termasuk 2 wanita hamil terluka dalam letusan Gunung Semeru pada hari itu, tambah Chuo Nippou.
BNPB mengungkapkan sejauh ini 902 warga telah dievakuasi dalam situasi erupsi yang menghalangi pandangan dan sulit bergerak.
Pihak berwenang Indonesia mengirim tim penyelamat ke lokasi dan berangkat untuk menyelamatkan penduduk yang terisolasi dan memberikan pasokan bantuan.
Pihak berwenang menyelamatkan 10 orang yang terisolasi di sebuah tambang dekat gunung berapi sehari sebelumnya.
Banyak bangunan rusak akibat dampak letusan, dan beberapa ternak mati lemas akibat panas dan abu vulkanik.
Mengutip BNPB dan mengatakan bahwa 57 orang yang terluka dirawat di rumah sakit karena luka bakar dan 16 di antaranya dalam kondisi kritis.
Baca juga: Kementerian ESDM Minta Perusahaan Tambang Bantu Pemulihan Wilayah Terdampak Erupsi Gunung Semeru
"Tiang-tiang abu vulkanik yang tebal membuat desa-desa di sekitarnya menjadi gelap gulita. Ratusan warga telah dievakuasi ke tempat penampungan sementara atau dipindahkan ke tempat aman lainnya," kata kepala daerah Lumajang.
"Padamnya listrik membuat sulit untuk mengungsi," kata penanggung jawab.
BNPB telah mengeluarkan perintah larangan akses dalam radius 5 kilometer dari zona letusan gunung berapi.
Kementerian Perhubungan Indonesia juga memperkirakan abu akan naik ke ketinggian 50.000 kaki (15,24 kilometer) dan mengumumkan bahwa mereka telah memandu maskapai penerbangan untuk menghindari rute di dekat gunung berapi.
Dikatakan bahwa letusan gunung berapi Semeru terjadi ketika kubah lava di puncak runtuh.
"Beberapa hari badai menghancurkan kubah lava yang menutupi puncak Gunung Semeru, 3.676 meter di atas permukaan laut," ujar Eko Budi, direktur Institut Geologi Indonesia.
Gas dan lava menempuh 800 meter setidaknya dua kali pada hari Sabtu (4/12/2021) dan mengalir ke sungai-sungai terdekat.
Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik yang disebut "Wa", di mana gunung berapi dan aktivitas seismik sering terjadi.
Gunung Semeru adalah gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, dan meskipun pernah meletus pada Desember 2020 dan Januari 2021, tidak ada korban jiwa saat itu.
Sementara itu, European-Mediterranean Seismology Center (EMSC) mengumumkan pada pukul 08.47 pagi bahwa gempa bumi kuat berkekuatan magnitudo (M) 6,0 terjadi di atas laut di bagian utara Halmahera, Kepulauan Maluku, Indonesia.
Baca juga: Daftar Korban Gunung Semeru Berhasil Diidentifikasi, Ada 8 Orang, 5 Merupakan Warga Pronojiwo
Halmahera berjarak sekitar 2000 kilometer dari gunung berapi Semeru.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.