Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Steering Comittee (SC) Panitia Nasional Muktamar Ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) Mohammad Nuh bersyukur kekhawatiran akan pecahnya NU terkait penentuan jadwal Muktamar tidak terjadi.
Hal tersebut disampaikannya usai pengumuman penetapan jadwal Muktamar ke-34 NU oleh pimpinan PBNU di Gedung PBNU Jakarta Pusat pada Selasa (7/12/2021).
"Pada akhirnya Allah memberikan kasih sayang kepada NU ini, kepada keluarga besar NU. Akhirnya yang sangat dikhawatirkan, jangan sampai NU pecah, alhamdulillah tidak sampai terjadi itu. Diskusi iyalah, tapi yang pentingkan wa akhiruhu, akhirnya kan utuh," kata Nuh.
Nuh juga menceritakan terkait adanya rencana untuk penentuan jadwal Muktamar ke-34 NU melalui Konferensi Besar (Konbes) oleh Rais Aam Miftachul Akhyar di Hotel Bidakara Jakarta Selatan pada hari ini Selasa (7/12/2021).
Baca juga: Jadwal Muktamar NU Telah Ditetapkan, Miftachul Ajak Said Aqil Lanjutkan Konferensi Besar di Bidakara
Ia menceritakan Miftach dan peserta Konbes tersebut tengah break salat zuhur karena akan dijamak dengan salat Ashar.
Namun, kata dia, mereka lalu menghadiri Rapat Syuriyah-Tanfidziyah yang digelar di Gedung PBNU Jakarta Pusat.
Setalah acara di Gedung PBNU selesai, kata dia, maka Miftachul dan para peserta Konbes tersebut kembali ke Hotel Bidakara untuk melanjutkan kegiatan mereka.
Baca juga: PBNU Resmi Tetapkan Muktamar ke-34 NU pada 23-25 Desember 2021
"Jadi tidak ada apa-apa. Yang penting beliau-beliau sudah rangkul-rangkulan, alhamdulillah betul, menyenangkan betul," kata dia.
Diberitakan sebelumnya Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan Muktamar ke-34 NU di Provinsi Lampung tetap diselenggarakan pada 23-25 Desember 2021.
Ketetapan ini diputuskan dalam Ikhbar Muktamar ke-34 NU yang diumumkan di Kantor PBNU, Jakarta Pusat.
Baca juga: Hercules Sambangi Gedung PBNU Jelang Penentuan Jadwal Muktamar NU
Hadir dalam pengumuman penetapan jadwal Muktamar tersebut di antaranya Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Katib Aam PBNU KH Yahya Choli Staquf, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, dan Sekretaris Jenderal H Ahmad Helmy Faishal Zaini.
Selain itu, hadir pula kader NU yang berada di DPR RI, di antaranya Politisi PKB, Abdul Kadir Karding dan Politisi Partai Golkar, Nusron Wahid.