Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj menegaskan dirinya tak terobsesi maju dalam kontestasi politik Pemilu 2024, termasuk soal Pilpres.
"Enggak ada obsesi seperti itu, tidak ada, karena saya bukan maqomnya. Bukan bidangnyalah sebagai pejabat politik," ujar Said Aqil Siraj di Kawasan Matraman Timur, Jakarta, Rabu (8/12/2021).
Dia menjelaskan selama ini belum pernah menjabat posisi politik seperti menteri hingga Anggota DPR.
"Jadi belum pernah tidak ada obsesi, untuk lebih naik lagi apalagi. Tidak ada sama sekali, tidak ada (obsesi)," katanya.
Said Aqil menerima dukungan dari 28 PWNU se-Indonesia dan para kiai sepuh agar maju kembali sebagai Calon Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung.
Para kiai sepuh itu antara lain Maulana Habib Luthfi di Pekalongan, Tuan Guru Turmudzi di Lombok, KH Muhtadi di Banten, Hadratusyekh Kiai Dimyati Kaliwungu kendal, KH Agoes Ali Masyhuri di Sidoarjo, KH Bastuni di Tasikmalaya.
Baca juga: Terima Mandat Para Kiai Sepuh dari 28 PWNU se-Indonesia, Said Aqil Siap Maju Calon Ketum PBNU
"Saya siap mentaati perintah kiai sepuh dan mengabulkan permohonan para pengurus wilayah dan pengurus PCNU agar saya siap dicalonkan kembali sebagai ketua umum PBNU," kata Said dalam konferensi pers di kawasan Matraman Timur, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2021).
Hadir dalam konferensi pers tersebut, Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini, Ketua PBNU Robikin dan Marsudi Syuhud, Kader NU yang juga Anggota DPR RI F-PKB, Abdul Kadir Karding, serta jajaran petinggi PWNU se-Indonesia.
Sebelum memenuhi permintaan tersebut, Said terlebih dahulu melakukan istikharah dan ziarah ke sejumlah makam para kiai dan ulama sepuh NU.
"Antara lain saya ziarah ke Lar Batang dan ziarah ke Sunan Gnung Jati, Sunan Ampel di Surabaya, ke Madura Bangkalan, ke makam Gus Dur, setelah anggap cukup ziarah ke para aulia itu, saya mendapatkan ketenangan hati, ketetapan hati, saya terima permintaan atau perintah dari para kiai," ujarnya.
Baca juga: Jika Muktamar NU Tak Diizinkan, Marsudi Syuhud Sebut PBNU Bakal Kembali Gelar Rapat Gabungan
Lebih lanjut, Said memaparkan bagaimana NU telah jauh maju pesat dari segala aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, perekonomian, hingga digitalisasi.
Tak kalah penting, Said juga menilai NU harus menjaga akidah dalam bingkai wasathiah, moderat, dan tasawuf.
"Jadi NU sejak dulu sampai sekarang pemimpinnya boleh berganti, Rais Aam berganti, Ketua Umum berganti, tapi prinsip wasatiah dan tasawuf tak pernah berubah," katanya.
"NU tetap sebagai organisasi Islam besar yang menegakan Islam berperadaban, Islam yang toleran, moderat, santun, dan ramah. Anti radikalisme, anti ekstremisme, apalagi sampai terorisme. Sejak dulu sekarang dan seterusnya," tandasnya.
Di kesempatan yang sama, Ketua PWBU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad yang juga mewakili 28 PWNU se-Indonesia, memercayai dengan rekam jejak serta hasil yang telah terbukti dari kepemimpinan Said Aqil selama dua periode sebagai Ketum PBNU.
Baca juga: PBNU Akhirnya Tetapkan Muktamar ke-34 NU pada 23-25 Desember 2021
"Oleh karena itu, kami sepakat 28 PWNU se Jawa Barat kemudian PCNU di 368 se-Indonesia meminta beliau agar siap menjadi ketua umum PBNU lagi karena dengan kepemimpinan beliau Indonesia menjadi adem, sejuk, dan itu yang menjadi harapan kita semua," katanya.
Diketahui, dalam Muktamar ke-34 NU nanti, terdapat dua kandidat kuat calon Ketum PBNU yang diprediksi akan maju.
Mereka yakni Ketum PBNU petahana, Said Aqil Siraj dan Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf.