News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Muktamar NU

WAWANCARA EKSKLUSIF YAHYA CHOLIL STAQUF (1): Kalau Gus Yahya Terpilih, Mau Dibawa Kemana NU

Editor: Srihandriatmo Malau
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menetapkan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) akan tetap diselenggarakan di Provinsi Lampung, pada 23-25 Desember 2021.

Beberapa nama disebut-sebut menjadi kandidat kuat untuk menduduki posisi Ketua Umum Pengurus Besar NU (PBNU).

Khatib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menawarkan dirinya untuk dipilih sebagai Ketua Umum PBNU.

Kepada Tribunnews.com, Gus Yahya memang mengakui dirinya menawarkan agar dapat menjadi orang nomor satu di PBNU.

Keinginannya itu tak lepas karena dia ingi mentransformasi konstruksi organisasi NU agar menjadi organisasi yang lebih optimal. 

"Saya memang menawarkan diri untuk dipilih sebagai Ketua Umum dalam Muktamar nanti," ucap Gus Yahya, ketika wawancara khusus dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribunnetwork Domu Ambarita, Sabtu (4/12/2021).

"Karena saya melihat ada sejumlah hal penting yang harus dilakukan NU segera yaitu yang tema besarnya adalah transformasi konstruksi organisasi NU supaya NU ini bisa lebih optimal di dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya," jelas Gus Yahya. 

Dia mengatakan dengan kebesaran NU baik secara nama maupun jumlah anggota, akan ada citra atau wibawa yang juga terasa di dalam pengurus PBNU.

"Cuma persoalannya kemudian wibawa itu hanya aktual di tingkat PBNU dan di daerah-daerah yang komunitas NU-nya tebal," katanya.

Kemudian, dikatakan Gus Yahya, di daerah yang komunitas NU-nya tipis, hal tersebut tidak teraktualisasi kebesarannya.

"Sehingga masih banyak bahkan sebagian besar karena daerah yang komunitas NU-nya tebal itu tidak terlalu banyak juga Jatim, Jateng, jawa keseluruhannya mungkin. Sumatra mungkin Lampung, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan," ujar Gus Yahya.

"Tapi di daerah-daerah lain memang komunitas NU-nya tipis, sehingga kepengurusan yang ada di sana terbatasi kemampuannya untuk mengaktualisasi kemampuan NU itu sendiri," tambahnya.

Katib Aam PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) berpose usai wawancara khusus dengan Tribun Network di Jakarta, Sabtu (4/12/2021). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu pun mengusulkan agar program NU di balik orientasinya.

"Kasarnya dijungkir. Jadi pelaksanaan kegiatan janganlah di pusat, tapi di daerah."

"Tugas dari PBNU nanti mencarikan atau membangun program-program untuk dieksekusi di daerah di cabang-cabang," katanya.

Dengan begitu, Gus Yahya menambahkan, NU di cabang-cabangnya punya peluang untuk terus mengoptimalkan potensinya bekerja sama dengan pihak lain baik dengan pemerintah atau pihak swasta.

Kemudian, dia menyebut, PBNU akan memantau dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tersebut kepada para partnernya.

"Ini akan memicu konsolidasi struktural antara PBNU dengan jaringan PWNU dan PCNU di seluruh Indonesia."

"Kalau sudah begitu kita bisa melihat suatu agenda nasional betul-betul digerakkan dibawa secara serentak karena NU ini punya sekitar 540 cabang di seluruh Indonesia," katanya.

"Dan kalau kita berpikir bisnis, ini berarti 540 outlet yang di situ ada orang dan orang yang sebetulnya mampu bekerja, cuma karena keterbatasan resources di sebagian besar daerah mereka kurang mampu mengembangkan kegiatan-kegiatan, nah ini yang kita suplai program-program sehingga mereka jalan dan masyarakat setempat akan melihat peran NU di sana dan seterusnya," tandas Gus Yahya.

Said Aqil Siap Maju Calon Ketum PBNU 

Ketua Umun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menerima mandat dan dukungan dari 28 PWNU se-Indonesia hingga para kiai sepuh agar maju kembali sebagai Calon Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung.

Para kiai sepuh itu antara lain Maulana Habib Luthfi di Pekalongan, Tuan Guru Turmudzi di Lombok, KH Muhtadi di Banten, Hadratusyekh Kiai Dimyati Kaliwungu kendal, KH Agoes Ali Masyhuri di Sidoarjo, KH Bastuni di Tasikmalaya

"Saya siap mentaati perintah kiai sepuh dan mengabulkan permohonan para pengurus wilayah dan pengurus PCNU agar saya siap dicalonkan kembali sebagai ketua umum PBNU," kata Said dalam konferensi pers di kawasan Matraman Timur, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2021).

Hadir dalam konferensi pers tersebut, Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini, Ketua PBNU KH Robikin dan KH Marsudi Syuhud, Kader NU yang juga Anggota DPR RI Fraksi PKB, Abdul Kadir Karding, serta jajaran petinggi 28 PWNU se-Indonesia.

Ketua Umun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil menerima mandat dan dukungan dari 28 PWNU se-Indonesia hingga para kiai sepuh agar maju kembali sebagai Calon Ketua Umum PBNU dalam Muktamar ke-34 NU di Lampung. (Ist)

Sebelum memenuhi permintaan tersebut, Said terlebih dahulu melakukan istikharah dan ziarah ke sejumlah makam para kiai dan ulama sepuh NU.

"Antara lain saya ziarah ke Luar Batang dan ziarah ke Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel di Surabaya, ke Madura Bangkalan, ke makam Gus Dur, setelah anggap cukup ziarah ke para aulia itu, saya mendapatkan ketenangan hati, ketetapan hati, saya terima permintaan atau perintah dari para kiai," ujarnya.

Said memaparkan bagaimana NU telah jauh maju pesat dari segala aspek, mulai dari pendidikan, kesehatan, perekonomian, hingga digitalisasi.

Tak kalah penting, Said juga menilai NU harus menjaga akidah dalam bingkai wasathiah, moderat, dan tasawuf.

"Jadi Nu sejak dulu sampai sekarang pemimpinnya boleh berganti, Rais Aam berganti, Ketua Umum berganti, tapi prinsip wasathiah dan tasawuf tak pernah berubah," katanya

"NU tetap sebagai organisasi Islam besar yang menegakan Islam berperadaban, Islam yang toleran, moderat, santun, dan ramah. Anti radikalisme, anti ekstremisme, apalagi sampai terorisme. Sejak dulu sekarang dan seterusnya," tandasnya.

Di kesempatan yang sama, Ketua PWBU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad yang juga mewakili 28 PWNU se-Indonesia, memercayai  dengan rekam jejak serta hasil yang telah terbukti dari kepemimpinan Said Aqil selama dua periode sebagai Ketum PBNU.

"Oleh karena itu, kami sepakat 28 PWNU se Jawa Barat kemudian PCNU di 368 se-Indonesia meminta beliau agar siap menjadi ketua umum PBNU lagi karena dengan kepemimpinan beliau Indonesia menjadi adem, sejuk, dan itu yang menjadi harapan kita semua," pungkasnya.

Diketahui, dalam Muktamar ke-34 NU nanti, terdapat dua kandidat kuat calon Ketum PBNU yang diprediksi akan maju.

Mereka yakni Ketum PBNU petahana, Said Aqil Siraj dan Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini