Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (PP Himmah), Abdul Razak Nasution mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan antarumat beragama.
Menurutnya satu kunci keutuhan negara adalah menjaga kerukunan umat beragama.
"Negara kita adalah negara yang majemuk, beragam suku,agama dan budaya ada disini. 76 tahun Kita sudah merdeka artinya hidup berdampingan dengan aman dan damai sebagai wujud implementasi dari sila ketiga dari pancasila yakni persatuan Indonesia," ujar Razak kepada wartawan , Senin (13/12/2021).
Razak mengatakan semua pihak harus saling menjaga kerukunan demi NKRI baik antarkelompok serta pemerintah.
Menurut dia, kerukunan rakyat merupakan unsur utama dalam kerukunan nasional dan kerukunan nasional merupakan prasyarat kesuksesan bagi semua.
Baca juga: Wisatawan Diprediksi Meningkat Tiga Kali Lipat Saat Libur Natal dan Tahun Baru
"Jadi jangan ada lagi yang namanya ribut-ribut antarsuku dan mempersoalkan budaya dan antarkelompok. Beda pendapat itu biasa dan diatur dalam konstitusi kita. Saya pikir kita sudah tuntas mengenai itu," katanya.
Razak juga mengajak masyarakat untuk mewaspadai virus varian baru Omicron yang sudah melanda beberapa negara di antaranya Malaysia, Singapura, dan Afrika.
"Kita harus disiplin mematuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah apalagi arus natal dan tahun baru baik kerumunan dan sirkulasi orang mudik bepergian dan berwisata. Para kader HIMMAH se Indonesia juga kami minta tetap mematuhi prokes dan menjadi teladan di daerahnya masing-masing," katanya.
Baca juga: Kementerian Agama: Jalani Natal dan Tahun Baru dengan Menjunjung Kerukunan
Sebelumnya, Kementerian Agama meminta masyarakat untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 menghadapi dua momen besar dalam waktu dekat ini, yakni perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Kemenag juga mengimbau agar semua pihak terus menjaga kerukunan beragama yang sudah terbangun dengan baik saat ini.
“Prokes ini adalah sebagai ikhtiar bersama agar kita semua senantiasa sehat dan selamat di tengah pandemi yang belum selesai ini. Untuk itu, meski kita dibolehkan beraktivitas dalam berbagai bentuk dan macam kegiatan, namun mari terus saling menjaga antarsesama,” ujar Direktur Jenderal Bimbingan Islam Kemenag Kamaruddin Amin melalui keterangan tertulis, Senin (13/12/2021).
Kamaruddin mengatakan Nataru tahun ini masih akan dijalani dalam suasana keprihatinan karena pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Baca juga: Berikut Aturan Bepergian Jarak Jauh Saat Natal dan Tahun Baru
Dirinya mengajak agar seluruh aktivitas kemasyarakatan nantinya dilaksanakan dengan mematuhi prokes sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah.
Demi mengantisipasi persebaran virus corona, Kemenag juga telah menerbitkan Surat Edaran Menteri Agama Nomor: SE 33 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 dalam Pelaksanaan Ibadah dan Peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021.
Selain disiplin dalam prokes, jelang perayaan Natal, Kemenag juga meminta masyarakat maupun ormas keagamaan untuk mengedepankan sikap saling menghargai dan menghormati di tengah keberagamaan di Indonesia.
Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai perbedaan itu maka kerukunan dan kedamaian yang selama ini sudah tercipta dengan baik juga tetap akan terjaga.
"Mari kita menghormati umat Kristiani yang merayakan Natal, sebagaimana umat Kristiani menghormati yang tak merayakan Natal. Jika masyarakat saling menghormati, maka semua akan mendapatkan kehormatan, tanpa ada yang merasa tehinakan,” katanya.
Sikap saling menghargai perbedaan dan cinta kedamaian ini, menurut Kamaruddin, juga merupakan refleksi dari substansi ajaran agama.
"Untuk itu kami mengajak para tokoh agama untuk membimbing umat agar saling menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan karena itu menjadi perekat sosial menyambut Nataru ini,” ujar Kamaruddin.