TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu visi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS), Antony J Blinken berkunjung ke Jakarta, adalah untuk mendukung upaya Indonesia mempertahankan zona ekonomi eksklusifnya di sekitar Kepulauan Natuna.
Kantor Juru Bicara AS menyampaikan hal tersebut lewat rilis yang dikeluarkan pada hari Minggu (12/12/2021).
“Kami mendukung upaya kuat Indonesia untuk melindungi hak-hak maritimnya dan mempertahankan diri dalam menghadapi agresi Republik Rakyat China (RRC) di Laut China Selatan, termasuk di zona ekonomi eksklusifnya di sekitar Kepulauan Natuna,” tulis pernyataan itu.
Sebagaimana diketahui, Blinken akan berkunjung ke Indonesia pada 13-14 Desember dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan pejabat tinggi Indonesia lainnya.
Tujuannya untuk kembali menegaskan Kemitraan Strategis AS-Indonesia yang kuat, serta arti penting kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Menurut mereka, Amerika Serikat dan Indonesia memiliki visi yang sama akan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.
Baca juga: Abaikan Protes China Soal Pengeboran Migas di Natuna, Profesor Eddy: Sikap RI Sudah Tepat
Termasuk komitmen terhadap kebebasan navigasi dan penerbangan. Indonesia merupakan pemimpin dalam ASEAN dan “jangkar” tatanan berbasis aturan di Indo-Pasifik.
Kerja sama keamanan merupakan pilar utama kemitraan strategis kedua negara.
“Amerika Serikat bangga menjadi mitra pertahanan terbesar Indonesia dari segi jumlah latihan dan acara tahunan yang kita ikuti bersama. Kerja sama kita dalam antiterorisme dan melawan ekstremisme kekerasan juga merupakan komponen penting dalam upaya bersama kita membangun dunia yang lebih aman,” lanjut pernyataan itu.
Kantor Jubir mengatakan bahwa Blinken juga akan mendiskusikan respons terhadap tantangan-tantangan COVID-19 dan krisis iklim.
Termasuk langkah-langkah untuk memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, serta memperluas kerja sama dalam bidang-bidang seperti kerja sama maritim, kesehatan global, dan ekonomi digital.