TRIBUNNEWS.COM - Majalah Forbes telah merangkum daftar orang-orang terkaya di Indonesia.
Keluarga Hartono, pemilik saham Bank Central Asia (BCA), adalah salah satu orang terkaya yang ada di Indonesia.
Selain itu, ada juga Chairul Tanjung pemilik CT Corp yang masuk ke dalam daftar tersebut.
Lantas, siapa lagi orang terkaya di Indonesia?
Berikut adalah daftar 10 orang terkaya di Indonesia menurut Majalah Forbes:
Baca juga: Profil Sjamsul Nursalim, Masuk Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes, Mantan Buron KPK
1. R. Budi dan Michael Hartono
Keluarga Hartono mendapatkan sebagian besar kekayaan dari investasi di Bank Central Asia.
Keluarga Hartono ini merupakan pemilik saham BCA, setelah pemilik sebelumnya kehilangan kendali selama krisis ekonomi Asia tahun 1997 - 1998.
Selain itu kekayaan keluarga Hartono ini juga berasal dari bidang usaha pembuatan rokok kretek Djarum, yang hingga saat ini dijalankan oleh putra Budi, Victor.
Tak hanya itu, mereka juga memiliki merek elektronik yang populer di Indonesia yaitu Polytron.
Kekayaan bersih mereka tercatat mencapai 19,7 M - 38,8 M dolar.
2. Keluarga Widjaja
Keluarga Widjaja ini menempati posisi kedua orang terkaya di Indondeia dengan kekayaan bersih mencapai 11,9 M dolar.
Keluarga Widjaja mewarisi kerajaan bisnis Eka Tjipta Widjaja yang meninggal pada Januari 2019 dalam usia 98 tahun.
Eka Tjipta Widjaja dulunya merupakan seorang imigran Tionghoa yang kemudian memulai usahanya di Idonesia di bidang penjualan biskuit.
Keluarga konglomerat di indonesia ini juga berbisnis di bidang kertas, real estate, jasa keuangan, agribisnis, dan telekomunikasi.
Baca juga: Harta Kekayaan Darmawan Prasodjo, Dirut PLN yang Baru, Total Rp14 M, Punya Utang Rp4 M
3. Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu menempati posisi orang katerkaya nomor 3 di Indonesia hingga saat ini.
Prajogo Pangestu merupakan konglomerat Indonesia yang memiliki kekayaan bersih mencapai 6 M dolar.
Prajogo Pangestu merupakan putra dari pedagang karet yang kemudian memulai bisnis kayu pada tahun 1970-an.
Prajogo mendirikan perusahaan Barito Pacific Timber pada tahun 1993 dan kemudian berganti nama menjadi Barito Pacific pada tahun 2007.
Pada tahun 2007 Barito Pacific mengakuisisi 70% dari perusahaan petrokimia Chandra Asri, yang juga diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Kemudian tahun 2011 Chandra Asri bergabung dengan Tri Polyta Indonesia dan menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.
4. Antoni Salim
Anthoni Salim merupakan kepala dari grup Salim, dengan beragam investasi di bidang perbankan, makanan, dan telekomunikasi.
Antoni Salim menempati posisi ke-empat orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.
Salim dikenal sebagai CEO Indofood atau perusahaan pembuat mie instan terbesar di dunia yang berada di Indonesia.
Konglomerat Antoni Salim memiliki kekayaan bersih mencapai 5.9M dolar.
Keluarga Salim juga memiliki saham di perusahaan investasi yang terdaftar di Hong Kong, First Pacific, yang memiliki aset hingga 21,9 miliar dolar di enam negara.
Baca juga: Soal Tarif Endorse Rayyanza, Raffi Ahmad: Sama Kayak 10 Tahun Awal Gue Berkarier di Dunia Hiburan
5. Sri Prakash Lohia
Sri Prakash Lohia merupakan konglomerat yang memiliki perusahaan di bidang produksi PET dan petrokimia.
Bisnisnya bermula dari ayahnya yang pindah dari India ke Indonesia, dan kemudian mendirikan Indorama Corporation sebagai pembuat benang pintal.
Sekarang perusahaannya berfokus pada bisnis pembangkit tenaga listrik petrokimia, membuat produk industri termasuk pupuk poliolefin, bahan baku tekstil dan sarung tangan medis.
Kekayaan bersih yang dimiliki Lohia saat ini tercatat mencapai 5,6 M dolar.
6. Susilo Wonowidjojo
Susilo Wonowidjojo merupakan konglomerat asal Surabaya yang memiliki bisnis yang bergerak di bidang manufaktur.
Keluarga Susilo Wonowidjojo masuk dalam peringkat keenam orang terkaya di Indonesia hingga saat ini.
Susilo Wonowidjojo memiliki kekayaan bersih mencapai 5,3 M dolar.
Susilo Wonowidjojo dan keluarganya berbisnis di bidang pembuat kretek Gudang Garam.
Bisnisnya ini dimulai dari ayahnya, yang berbisnis bersama pamannya di bidang tembakau dengan mendirikan pabrik Gudang Garam pada tahun 1958.
Dan saat ini Susilo menjabat sebagai presiden direktur sejak 2009, dan adiknya Juni Setiawati menjabat sebagai presiden komisaris di perusahaan tersebut.
7. Jogi Hendra Atmadja
Jogi Hendra Atmadja menempati posisi ke-7 dalam daftar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.
Jogi Hendra Atmadja memiliki kekayaan bersih mencapai 4,3 M dolar.
Jogi Hendra Atmadja merupakan kepala grup perusahaan Mayora, perusahaan makanan terbesar di Indonesia yang menjual kopi, sereal, permen, biskuit dan lain sebagainya.
Grup Mayora merupakan perusahaan yang berdiri di lebih dari 90 negara dan mempekerjakan 30.000 orang pekerja di dalamnya.
Bisnisnya ini dimulai dari usaha rumahan tahun 1948, yang kemudian berkembang menjadi perusahaan grup Mayora sejak tahun 1977 dan masih berdiri hingga saat ini.
8. Boenjamin Setiawan
Boenjamin Setiawan masuk dalam daftar orang terkaya nomor 8 di Indonesia versi majalah Fobes.
Boenjamin Setiawan mendirikan perusahaan Kalbe Farma, sejak tahun 1966 bersama lima saudara kandungnya.
Kalbe Farma kini menjadi perusahaan farmasi terbesar di Indonesia.
Boenjamin Setiawan dan keluarga tercatat memiliki saham yang cukup besar di Indonesia, kekayaan bersihnya pun mencapai 4,1 M dolar.
9. Chairul Tanjung
Chairul Tanjung merupakan pemilik CT Corp yang terkenal sebagai perusahaan penerbit kartu kredit di Indonesia.
Chairul Tanjung juga menjalankan bisnisnya dalam mengoperasikan hypermarket serta bisnis di salah satu stasiun TV swasta di Indonesia.
Chailur Tanjung mengembangkan bisnis retailnya yaitu Carrefour dan Transmart, serta menguasai waralaba Wendy's, Versace, Mango dan Jimmy Choo di Indonesia.
Dan kini ia juga memiliki saham di maskapai nasional Indonesia Garuda.
Kekayaan bersih Chairul Tanjung hingga saat ini tercatat mencapai 3,9 M dolar.
10. Tahir
Tahir masuk dalam daftar orang terkaya ke-10 di Indonesia versi majalan Forbes.
Kekayaan bersih konglomerat Tahir mencapai 3,3 M dolar hingga saat ini.
Tahir merupakan pendiri grup Mayapada yang berkembang di bidang perbankan, perawatan kesehatan, dan real estat.
Keluarganya memiliki saham di Bank Mayapada dan Maha Properti Indonesia yang terdaftar pada 2018.
Dia juga memiliki properti di Singapura, termasuk melalui perusahaan properti terdaftar MYP.
Selain itu Tahir juga merupakan pemilik dan pemegang lisensi yang menerbitkan Fobes Indonesia hingga saat ini.
(Tribunnews.com/Widya)