TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami yang disebabkan gempa magnitudo 7,4 di Larantuka, NTT, telah berakhir.
Hal itu disampaikan BMKG melalui Twitter resminya, Selasa (14/12/2021) pukul 12.27 WIB.
Diketahui sebelumnya, gempa bumi berkekuatan 7,4 dan peringatan dini tsunami dikeluarkan BMKG pada pukul 10:22:23 WIB.
"#Peringatan dini TSUNAMI yang disebabkan oleh gempa mag:7.4, tanggal: 14-Dec-21 10:20:23 WIB, dinyatakan telah berakhir#BMKG," ungkap BMKG melalui Twitter resmi.
Baca juga: Pegawai di Lembata Panik dan Berlarian ke Luar Gedung Saat Gempa Mengguncang NTT
Untuk diketahui, gempa bumi mengguncang wilayah barat laut Nusa Tenggara Timur (NTT) Selasa (14/12/2021) pukul 10.20 WIB.
Sebelumnya, BMKG melaporkan gempa ini berkekuatan magnitudo 7,5 dan kemudian dimutakhirkan menjadi 7,4.
Melalui akun Twitter resmi BMKG, disampaikan pusat gempa berkekuatan magnitudo 7,4 berada di 113 Km barat laut Larantuka-NTT.
Gempa berada di kedalaman 10 Km, koordinat 7.59 LS dan 122.24 BT.
Baca juga: Getaran Gempa di NTT Terasa hingga Kota Makassar Sulawesi Selatan, Warga Berhamburan
BMKG pun memberikan peringatan tsunami bagi masyarakat di wilayah tersebut.
“Pemutakhiran Peringatan Dini #Tsunami untuk wilayah: NTT, #Gempa Magnitudo: 7.4, 14-Des-21 10:20:23 WIB, Lokasi: 7.59 LS, 122.24 BT (113 km BaratLaut LARANTUKA-NTT), Kedalaman: 10 Km #BMKG,” tulis @infobmkg, Selasa.
Dikutip dari laman BMKG, berikut daerah yang sempat diperingatkan mengenai potensi tsunami berdasarkan pemodelan :
Baca juga: Warga Labuan Bajo: Gempa Sangat Terasa, Anak Saya Sampai Menangis
Gempa Susulan
Sementara itu BMKG juga menginformasikan setidaknya dua kali gempa susulan di NTT.
Pada pukul 10.41 WIB terjadi gempa maginitudo 5,6 yang berada di titik koordinat 7.81 LS-122.34 BT, 89 km barat laut Larantuka, NTT dalam kedalaman 10 km.
Kemudian pada pukul 10.47 WIB juga terjadi gempa magnitudo 5,5 yang berada di titik koordinat 7.55 LS-121.75 BT, 129 km barat laut Maumere-Sikka-NTT.
Menurut penjelasan BMKG, kedua gempa susulan ini tidak berpotensi stunami.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Suci Bangun/Fajar)