TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis senior Syahganda Nainggolan memiliki pengalaman tersendiri terhadap mantan penyidik KPK Novel Baswedan.
Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle ini salut dengan ketabahan Novel yang rela matanya tak bisa melihat alias buta hanya demi membersihkan korupsi di Indonesia.
“Saat saya bertemu Novel, saya kaget ternyata mata beliau dua-duanya buta. Sebuah resiko yang begitu besar dilakukan oleh seorang pekerja antikorupsi dengan kehilangan dua mata, dan dia mengatakan kepada saya dia tidak pernah menyesal. Karena yang paling penting bukan mata yang buta tapi yang penting hatinya dia tidak akan buta,” kata Syahganda, saat menjadi pembicara webinar yang diselenggarakan BEM FISIP UMJ bertajuk 'Bedah Tuntas Arah Gerak KPK', Rabu (15/12/2021).
Terkait sosok Novel, Syahganda bahkan menuangkannya dalam catatannya yang ia beri judul Orang Buta dan Obor Kehidupan: Catatan Buat Novel Baswedan.
Baca juga: ICW Sebut Kortas Tipikor Bisa Babat Praktik Korupsi di Polri, Apalagi Ada Novel Baswedan Cs
Dalam tulisannya itu, Syaghanda ingin menyampaikan bahwa meskipun Novel mengalami kebutaan secara fisik, namun hal tersebut hanyalah bagian kecil dari perjuangannya.
“Novel lebih takut jika mata hatinya yang buta. Novel memastikan perjuangannya melawan korupsi dan mafia-mafia akan terus berlanjut. Menurutnya, buta itu adalah berada di jalan yang sesat. Dan dia memilih tidak di jalan sesat,” ungkap Syahganda.
Usai diberhentikan dengan hormat oleh KPK, Novel Baswedan bersama 43 mantan pegawai KPK kini diangkat oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai ASN di institusi Polri.
Kini mereka tengah mengikuti pendidikan selama dua minggu yang dilakukan oleh Lembaga Adminitrasi Negara (LAN).
Turut hadir narasumber lain dalam webinar tersebut yakni Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.(*)