TRIBUNNEWS. COM - Pemerintah melalui Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin akan mengumumkan hasil tes lima orang diduga terpapar virus Covid-19 varian Omicron, Minggu (19/12/2021) ini.
Saat ini genome sequencing kelima orang tersebut sedang dalam pemeriksaan.
"Karena baru dites PCR dengan marker khusus dan sampel PCRnya yang positif dari 5 kasus probable ini sudah dikirimkan ke badan Litbang kesehatan dan sekarang sedang kita run tes genome sequencingnya."
"Diharapkan dalam 3 hari PCRnya ke depan kita sudah bisa mengonfirmasikan apakah benar ini Omicron atau tidak," jelas Menkes Budi dalam konferensi pers Kamis (16/12/2021), dikutip dari Tribunnews.com.
Baca juga: Strategi Baru Jerman Hadapi Krisis COVID-19
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Korea Selatan Kembali Berlakukan Aturan Jaga Jarak Mulai Sabtu
Untuk diketahui, pemerintah hari ini telah mengabarkan adanya satu kasus Omicron di Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga mengumumkan adanya 5 kasus probable atau kemungkinan adalah varian Omicron.
Dari kelima kasus yang kemungkinan Omicron tesebut, dua kasus diantaranya adalah warga negara Indonesia yang baru kembali dari AS dan Inggris.
Kedua WNI ini sekarang sedang diisolasi di Wisma Atlet.
Sementara itu 3 kasus probable lainnya adalah WNA dari Tiongkok yang datang ke Manado.
"Sekarang sedang diisolasi, di karantina Manado," katanya.
Baca juga: Kronologi Varian Covid-19 Omicron Masuk Indonesia, Awalnya 3 Pasien Positif di Wisma Atlet
PCR Masih Relevan Digunakan
Jubir Satgas Covid-19 RS UNS, dr Tonang Dwi Ardyanto, menyebut sampai saat ini pemeriksaan menggunakan PCR dan antigen masih relevan digunakan untuk mendeteksi virus Covid-19.
Bahkan, kata Tonang, tes PCR dan antigen dapat digunakan untuk mendeteksi virus Covid-19 varian Omicron.
Hal tersebut disampaikan oleh dr Tonang dalam wawancara virtualnya di YouTube Tribunnews segmen Panggung Demokrasi: PPKM Level 3 Serentak Nataru, Rabu (1/12/2021).
"Sampai saat ini pemeriksaan menggunakan PCR dan antigen masih bisa digunakan untuk mendeteksi varian Omicron," jelas dr Tonang.
Kendati demikian, dr Tonang menyebut hal lain yang juga penting dilakukan adalah menaati protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi.
"Protokol kesehatan dan vaksinasi adalah kunci agar dapat meminimalisir terjadinya penularan virus Covid-19," sambung dr Tonang.
Menkes Minta Warga Tak Termakan Hoaks
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat untuk tidak panik terkait adanya kabar mengenai varian baru virus Covid-19.
Untuk diketahui, saat ini virus Covid-19 varian Omicron dikabarkan tengah menjadi fokus penelitian dunia.
Sehingga, masyarakat diminta untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya.
Kendati demikian, bukan berarti masyarakat harus panik dan cepat termakan berita-berita yang tidak jelas sumbernya, alias hoaks.
Mengingat, kata Menkes Budi, saat ini virus Covid-19 varian Omicron sedang dalam penetilian dan studinya masih berjalan.
Baca juga: Epidemiolog UI: PTM Terbatas dan Pembukaan Mall Buka Peluang Gelombang Ketiga Covid-19
"Khusus untuk varian Omicron ini, studinya masih berjalan."
"Jadi jangan termakan berita-berita hoaks yang seakan-akan mereka menjadi ahli virologi."
"Karena ini bukan bidangnya dokter, ini bidangnya lab sains, bidangnya virologi," kata Menkes Budi dikutip dari konferensi pers mengenai Respon Pemerintah Dalam Menghadapi Varian Omicron, Minggu (28/11/2021).
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Taufik Ismail)