TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani menekankan pentingnya sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menjaga kreativitas dan inovasi.
Sebab, menurut Muzani, UMKM kini telah menjadi segmen penting dalam demokrasi.
Hampir di setiap kontestasi pemilu, calon pemimpin baik di level legislatif maupun eksekutif selalu menempatkan sektor UMKM sebagai isu penting dalam setiap kampanyenya.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri acara seminar UMKM Maju Indonesia Bangkit yang digelar di Lampung pada Rabu (15/12/2021).
"Dalam setiap pergantian pemimpin baik itu DPR, walikota, bupati, gubernur, bahkan presiden selalu menempatkan UMKM sebagai isu penting yang harus diperjuangkan. UMKM telah menjadi sebuah isu politik. Kenapa? Karena UMKM telah menjadi faktor menentukan kemenangan bagi seorang calon pemimpin," kata Muzani melalui keterangan yang diterima, Kamis (16/12/2021).
"UMKM jumlahnya banyak, pelaku UMKM berserakan, modalnya untuk bergelut di dunia usaha menengah tidak besar-besar amat. Itulah kenapa kemudian bagi seluruh pelaku UMKM penting untuk menjaga krearivitas dan inovasi," lanjutnya.
Baca juga: Kamhar Demokrat: Kami Hargai Gugatan Pak Gatot Nurmantyo ke MK soal Presidential Treshold
Baca juga: Anggota DPD RI Dukung Pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri Soal Presidential Threshold 0 Persen
Sekjen Partai Gerindra itu menjelaskan, selama pandemi yang telah berjalan hampir 2 tahun, banyak UMKM yang bangkrut.
Tapi ada juga UMKM yang justru melesat menjadi produk unggulan di pasar.
Hal itu disebabkan karena adanya persaingan kreativitas dan inovasi dari produk-produk UMKM yang ada.
"Sosial media itulah penyelamat UMKM hari ini. Dalam situasi tidak menentukan sekarang ini ditentukan oleh siapa yang paling kreatif. Yang kreatif itulah yang eksis dan bertahan dari krisis yang disebabkan pandemi. Apa artinya? Kreativitas dan inovasi adalah kunci eksistensi sebuah UMKM," ucap Muzani.
Baca juga: Erick Thohir: Bisnis BUMN Tidak Akan Matikan UMKM
Lampung, kata Muzani, telah menjadi provinsi yang identik dengan kripik pisang.
Fakta ini telah menjadi pembeda antara produk kripik pisang dari Lampung dengan produk pisang daerah lainnya.
Namun, dari fakta ini pula pelaku UMKM kripik pisang di Lampung harus berani melakukan inovasi agar produk kripik pisangnya terus laku di pasaran.
"Provinsi Lampung adalah salah satu provinsi yang terbaik UMKMnya. Salah satu produk unggulannya adalah keripik pisang. Tapi saya lihat masih belum ada inovasi dan kreativitas menonjol dari sini, packaging (keripik pisang) misalnya masih begitu-begitu saja," ujarnya.
"Kenapa saya bicara ini, supaya teman-teman pelaku UMKM yang hadir di sini menyadari dan berani melakukan trobosan dari produk-produk UMKMnya. Sehingga produk tersebut mendapatkan permintaan besar di pasar," imbuhnya.
Baca juga: Menkumham Gaet Kadin untuk Perlindungan dan Pengembangan UMKM
Selain keripik pisang, produk unggulan di Lampung lainnya ada kopi, nanas, dan colkat.
Namun bagaiman pun juga, kata Muzani, dunia usaha yang itu bergantung pada kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Menurutnya, kehendak politik pemerintah untuk memajukan UMKM sangat luar biasa. Namun dalam tahap pelaksanaannya terkadang berbanding terbalik.
"Problem yang terus kita hadapi adalah kebijakan pemerintah. Sebagai tekad politik pemerintah ingin tetus memajuka UMKM, tapi kadang-kadang pelaksanaan politiknya sering kaya 'yoyo'. Kadang ditarik kadang diulur, contoh paling nyata adalah minyak goreng. Minyak curah kemarin sempat mau ditarik (dilarang beredar), tapi berkat perjuangan Gerindra itu dilepas (dibatalkan) kembali," pungkasnya.