News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bursa Capres

Makin Panas, Dasco sebut Konflik Kamrussamad dengan Sandiaga Uno Diselesaikan di Internal Gerindra 

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Deklarsi dukungan untuk Sandiaga Uno tersebut digelar di Hotel Golden Flower, Kota Bandung, Rabu (15/12/2021).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konflik sesama kader Partai Gerindra, Sandiaga Uno dan Kamrussamad, soal deklarasi dukungan calon presiden (capres) 2024 dari forum Ijtima Ulama makin 'panas'. 

Menanggapi hal itu, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memastikan, bakal menyelesaikan polemik tersebut di internal partai. 

"Kami sudah ingatkan kepada kader-kader kami untuk tidak membawa bawa masalah seperti itu lagi di media dan kami akan selesaikan secara internal," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (20/12/2021). 

Untuk diketahui, polemik antara Kamrussamad dan Sandiaga bermula dari pernyataan Kamrussamad yang menuding deklarasi dukungan sejumlah ulama kepada Sandiaga Uno maju di Pilpres 2024 adalah upaya merekayasa forum Ijtima Ulama.  

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dalam penutupan Kongres ke-3 Tunas Indonesia Raya (Tidar), Minggu (19/12/2021). (Tribunnews.com/ Reza Deni)

Dasco menegaskan bahwa hal itu merupakan polemik pribadi, tak ada kaitannya dengan Gerindra. 

"Kami sudah sampaikan bahwa itu adalah bukan sikap partai itu adalah person to person yang kemudian ada di media," ucap Dasco.

Baca juga: Forum Ijtima Ulama Tepis Tudingan Rekayasa Soal Dukungan Untuk Sandiaga Uno

Kamrussamad Sesalkan Sandiaga Uno Rekayasa Ijtima Ulama Demi Maju Pilpres 2024  

Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Kamrussamad, menuding deklarasi dukungan sejumlah ulama kepada Sandiaga Uno maju di Pilpres 2024 adalah upaya merekayasa forum Ijtima Ulama.  

Dia khawatir Sandiaga sengaja mengeksploitasi identitas ulama, sehingga berpotensi memecah belah bangsa.  

"Upaya rekayasa forum Ijtima Ulama DKI Jakarta (deklarasi bulan Oktober 2021) dan forum Ijtima Ulama Jawa Barat (deklarasi bulan Desember 2021) merupakan tindakan berpotensi menimbulkan politik identitas sebagai pemecah belah bangsa," kata Kamrussamad dalam keterangan yang diterima, Kamis (16/12/2021).  

Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad menunjukkan buku Pahlawan-Pahlawan Le Parle Covidnomics bekerjasama dengan BI Institute yang digelar secara virtual di Jakarta, Kamis (22/07/2021). Buku Pahlawan-pahlawan Le?Parle Covidnomics merupakan cerita perjuangan merumuskan kebijakan keuangan Negara & Industri Keuangan dalam atasi krisis akibat Covid-19 yang dilihat dari tiga sudut pandang dalam kompilasi pemikiran yaitu Pengamat, Birokrasi dan Politisi. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Kamrussamad mengingatkan bahwa tantangan umat Islam saat ini bukanlah deklarasi calon presiden (capres).  

Tapi Kesulitan ekonomi karena kehilangan lapangan Pekerjaan akibat covid-19.  

"Sedangkan tantangan ulama saat ini adalah membangun kembali citra pondok pesantren sebagai Pusat Majelis ilmu dan Pusat Pembentukan Akhlak Mulia bagi santri kader umat yang akhir ini tercoreng oleh Perbuatan HW di Bandung," ucapnya.  

Selain itu, Kamrussamad mengingatkan para ulama dan masyarakat untuk mencari tahu kontribusi Sandiaga terhadap perjuangan umat Islam.  

Baca juga: Politikus Gerindra Tuding Sandiaga Uno Rekayasa Ijtima Ulama Demi Maju Pilpres 2024

Menurutnya penelusuran rekam jejak Sandiaga terhadap umat Islam perlu dilakukan. 

"Para ulama dan umat juga harus mengetahui sosok Sandiaga yang sebenarnya, jangan melihat cover saja. Track record-nya (Sandiaga) dalam 20 tahun terakhir ini, jejak dan kontribusinya terhadap perjuangan umat apa saja. Saya khawatir ulama kita belum sepenuhnya mengetahui jejak sesungguhnya sosok Sandiaga, karena itu perlu tabayun lebih dahulu," ucap Kamrussamad.  

Atas dasar itu, Kamrussamad mengimbau agar para tokoh agama dan ulama menghindari aktivitas yang beprotensi merusak persatuan bangsa.  

"Dan mari kita fokus menjaga persatuan umat, menjaga wibawa dan kharisma ulama serta mengembalikan citra ponpes sebagai pusat peradaban Islam," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini