News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Muktamar NU

Muktamar NU 2021: Profil Said Aqil Siradj yang Jadi Calon Ketua Umum PBNU

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KH Said Aqil Siradj kembali dicalonkan menjadi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Muktamar 34, berikut profilnya.

TRIBUNNEWS.COM - Simak profil Said Aqil Siradj, mulai dari biodata, kiprah hingga penghargaan yang didapatkan.

Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH. Said Aqil Siradj kembali dicalonkan sebagai ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk ketiga kalinya, dalam muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama. 

Untuk diketahui, muktamar ke-34 NU di Lampung yang semula akan di gelar pada 23-25 Desember 2021, diubah menjadi tanggal 22-23 Desember 2021.

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat melalui Rais Syuriah PWNU Jabar, KH Abun Bunyamin menyatakan pihaknya mendukung penuh KH Said Aqil Siradj untuk menjadi ketua umum PBNU untuk ketiga kalinya.

KH Abun Bunyamin menegaskan, PWNU Jabar mendukung penuh KH Said Aqil Siradj dan berharap pelaksanaan muktamar nanti berjalan baik, lancar, dan sukses.

Baca juga: BREAKING NEWS: KH Asad Said Ali Siap Dicalonkan Jadi Ketua Umum PBNU

Baca juga: PWNU Jabar Ungkap Alasannya Dukung KH Said Aqil Siradj Jadi Ketua Umum PBNU

Alasan dukungan terhadap KH Said Aqil Siradj, karena petahana merupakan orang Jawa Barat yang secara teritorial mesti mendapat dukungan dari orang Jabar juga.

"Kalau bukan oleh kami, oleh siapa lagi? Alasan lainnya, beliau (KH Said Aqil Siradj) punya track record dan prestasi yang bagus dan berpengalaman telah menjadi ketum PBNU dua kali," katanya saat dihubungi, Selasa (21/12/2021).

Berikut Profil Said Aqil Siradj yang dihimpun Tribunnews.com dari beberapa sumber.

Profil Said Aqil Siradj

Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj lahir pada 03 Juli 1953, di Desa Kempek, Palimanan, Cirebon.

Said Aqil Siradj memiliki panggilan akrab, Kang Said.

Ia merupakan putra kedua dari lima bersaudara, dari pasangan KH. Aqil Sirodj dengan Hj. Afifah binti KH. Soleh Harun pendiri Pondok Pesantren Kempek.

Mengutip dari Tribunnewswiki.com, Said mengisi jabatan ketua umum atau Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul 'Ulama (PBNU) periode 2010-2020.

Kemudian Said terpilih menjadi ketua umum PBNU periode 2010-2015 saat Muktamar ke-32 mengalahkan Slamet Effendi Yusuf yang hanya memperoleh 201 suara.

Untuk kedua kalinya, yakni periode 2015-2020, Said kembali menang atas 412 suara sehingga ia kembali menjabat sebagai ketua umum PBNU.

Kemudian pada Muktamar NU yang ke-34 ini, Said kembali dicalonkan menjadi ketua umum PBNU.

Nama Said Aqil Siradj sudah tak asing di kalangan NU, sebab sang ayah merupakan kiai di Cirebon dan termasuk ulama di sana.

Said telah menikah dengan seorang wanita bernama Nur Hayati Abdul Qodir, dan memiliki empat buah hati, masing-masin bernama Muhammad Said Aqil, Nisrin Said Aqil, Rihab Said Aqil, dann Aqil Said Aqil.

Kiprah di NU

Mengutip rminubanten.or.id, Said tampil sebagai tokoh ulama NU yang cukup berpengaruh, sejak kiprahnya di NU tahun 1994 sebagai wakil katib ‘am PBNU periode kepemimpinan Gus Dur.

Tahun 2010 terpilih secara demokratis sebagai Ketua Umum PBNU masa hidmat 2010-2015 dalam Muktamar NU dan terpilih kembali di tahun priode 2015-2020 hasil Muktamar di Tebuireng Jombang Jawa Timur.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj (Istimewa)

Prof Dr KH Said Aqil Siradj atau Kang Said adalah satu diantara banyak Ketua Umum PBNU yang cukup berhasil memimpin NU dengan banyak terobosan-terobosan di bidang kemajuan warga Nahdliyyin.

Ia mempunyai konsistensi sikap dalam garis marjaiyyah dan qorroroh ke-NU-anya, serta kiprahnya dalam konstelasi politik nasional cukup mewarnainya.

Dedikasinya di pendidikan ia tumpahkan dalam rutinitas mengajar ngaji layaknya kiai salaf umumnya dengan membacakan kitab-kitab kuning kepada santri yang diasuhnya.

Ddisamping itu, ia juga menjadi guru besar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan menjadi pembicara pada seminar-seminar internasional di beberapa negara.

Kang Said, disebut sebagai figur kiai yang jujur, istiqomah bersikap tawadlu’, qona’ah, kharismatik dan sesekali terkadang kontroversial, seakan tak bergeser dari kehebatan seorang Gus Dur yang populer dan luar biasa.

Gus Dur menjuluki Kang Said ini adalah “kamus berjalan“ dikarenakan ia mampu menulis disertasi dengan daftar pustaka 1000 kitab dan buku.

Pendidikan

- Madrasah Tarbiyatul Mubtadi’ien Kempek Cirebon

- Hidayatul Mubtadi’en Pesantren Lirboyo Kediri, 1965-1970

- Pesantren Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta,1972-1975

- S1, Ushuluddin dan Dakwah, Universitas King Abdul Aziz, 1982

- S2, Perbandingan Agama, Universitas Umm al-Qura, Mekah, 1987

- S3, Aqidah dan Filsafat Islam, University of Umm al-Qura, Mekah, 1994

Baca juga: Profil Habib Bahar bin Smith, Ulama Asal Manado yang Penuh Kontroversi

Baca juga: Profil Eggi Sudjana, Dilaporkan soal Dugaan Ujaran Kebencian, Pernah Jadi Tersangka Makar

Karier

- Sekertaris PMII Rayon Krapyak, Yogyakarta, 1972-1974

- Ketua Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Mekkah, 1983-1987

- Tim ahli bahasa Indonesia, Surat Kabar Harian Al-Nadwah Mekah,1991

- Dosen di Institut Pendidikan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ),1995-1997

- Dosen pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 1995

- Wakil Katib ‘aam PBNU, 1994-1998

- Wakil Direktur Universitas Islam Malang (Unisma),1997-1999

- Katib ‘Aam PBNU, 1998-1999

- Penasihat fakultas di Universitas Surabaya (Ubaya), 1998

- Wakil ketua dari lima tim penyusun rancangan AD /ART PKB,1998

- Penasehat Gerakan Anti Diskriminasi Indonesia (Gandi),1998

- Ketua Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB), 1998

- Penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam UI, 1998

- Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari fakta (TGPF) Kerusuhan Mei,1998

- Ketua TGPF Kasus pembantaian Dukun Santet Banyuwangi,1998)

- Dosen luar biasa di Institut Islam Tribakti Lirboyo Kediri, 1999

- Penasehat PMKRI, 1999

- Ketua Panitia Muktamar NU XXX di Lirboyo Kediri,1999

- Penasehat Masyarakat Pariwisata Indonesia (MPI), 2001

- Anggota Kehormatan MATAKIN, 1999-2002

- Dosen Universitas NU Solo, 2003

- Dosen Pascasarjana ST Ibrahim Maqdum, Tuban, 2003

- Rais Syuriah PBNU,1999-2004

- Ketua PBNU, 2004

- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), 2010-2015

- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), 2015-2020

Penghargaan

Said Aqil Siradj masuk dalam jajaran tokoh paling berpengaruh di dunia.

Ia menduduki urutan ke 20.

(Tribunnews.com/Yurika/Muhamad Nandri Prilatama)(TribunnewsWiki.com/Puan)

Artikel terkait lainnya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini