Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menyebut PSI harus lolos ke DPR RI dan membuat gaduh Senayan.
Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Hendrawan Supratikno mengingatkan, bahwa untuk mencapai ambang batas parlemen atau Parliamentary Threshold (PT) sebesar 4 persen itu tak mudah.
"Tentang bikin gaduh di Senayan, kita tunggu saja. Untuk melewati parlementary threshold (PT) saja susah bukan main," kata Hendrawan kepada Tribunnews.com, Kamis (23/12/2021).
Ambang batas parlemen atau parliamentary threshold adalah ambang batas perolehan suara minimal partai politik dalam pemilihan umum untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi di DPR dan DPRD.
Selain itu, butuh perjuangan dan dukungan yang lebih bagi suatu partai politik untuk dapat menembus Senayan.
Sementara itu, Hendrawan menilai hasil investasi politik PSI belum sesuai yang diharapakan para sponsor.
"Sponsor PSI lama-lama letih karena investasi politiknya belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan," ujarnya.
Baca juga: PSI Akan Buat Gaduh Senayan Jika Lolos DPR, Pengamat: Namanya Juga Jualan
Bikin Gaduh Senayan
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menegaskan PSI akan terus mengawal kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kedepan.
Grace pun mengajak seluruh kader PSI untuk bekerja lebih keras. Tentunya agar bisa lolos ke DPR RI.
Hal itu disampaikan Grace saat sambutan acara puncak peringatan HUT Ke-7 PSI yang juga dihadiri Presiden Jokowi di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Rabu (22/12/2021).
"PSI akan terus mengawal kebijakan Pak Jokowi, menjaga uang rakyat dan merawat Indonesia. Mari, Bro dan Sis, kita bekerja lebih keras lagi," kata Grace.
Grace pun memompa semangat para kader untuk bisa tembus ke parlemen Senayan. Tentunya, target itu disampaikannya agar PSI kedepan bisa mengawal anggaran rakyat.
"PSI harus lolos ke Senayan. Kita buat gaduh Senayan, agar uang rakyat tidak terus digerogoti perampok memakai kedok wakil rakyat," tegas Grace.
Grace juga menyinggung kerja keras Presiden Jokowi tak sebanding dengan patner kerja di DPR RI.
"Energi dan dedikasi yang Pak Jokowi tunjukkan belum kami lihat pada rekan kerja pemerintah di DPR RI," ucap Grace.
Grace mencontohkan, bagaimana sejak pelantikan anggota DPR tahun 2019, hibgga saat ini, belum pernah ada keramaian dalam membicarakan anggaran.
Tidak hanya itu, di saat Indonesia dinyatakan darurat kekerasan seksual, hingga saat ini RUU TPKS belum juga disahkan.