TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum PBNU Periode 2021-2026 dipastikan ada efek politik bagi elektabilitas Ketua Umum Partai Golkar Airlabgga Hartarto.
Sebab antara Gus Yahya dan Airlangga mempunyai hubungan emosional dan persahabatan yang panjang.
"Beliau berdua sama-sama aktivis di Kampus UGM tahun 1980-an. Apalagi Gus Yahya mempunyai komitmen yang kuat untuk menjaga jarak yang sama dengan kekuatan politik manapun. Tidak akan ada partai yang menjadi anak emas NU, dibawah kepemimpinan Gus Yahya" kata tokoh muda NU, Nusron Wahid di Lampung, Jumat (24/12/2021).
Baca juga: Resmi Tutup Muktamar Ke-34 NU di Lampung, Wapres Maruf Amin Ingatkan Kembali Khittah Nahdliyyah
Menurut Nusron, positioning ini justru akan menguntungkan Airlangga yang sedang bersiap-siap menjadi Calon Presiden 2024.
"Berkali-kali Gus Yahya nengatakan tidak akan ada calon presiden atau calon wakil presiden dari PBNU. Tapi tetap membantu warga NU yang ingin berkarir di jabatan publik termasuk capres atau cawapres. Tapi PBNU nya tidak boleh ikut menjadi pihak yang bertarung dan kompetisi," ungkap Nusron.
Kondisi ini, kata Nusron, menguntungkan buat Airlangga. Karena selain sebagai Ketum Partai Golkar beliau juga keluarga besar Nahdlatul Ulama.
"Daya terima dan daya setrun Airlangga Hartarto di kalangan grass root Nahdliyyin sangat kuat dan mengakar. Apakagi dia sebagai leturunan Kiyai Ageng Gribig, tokoh penyebar Islam pada zaman Kerajaan Mataram," terang politikus Partai Golkar ini.
Karenanya, lanjut Nusron, dengan jadinya Gus Yahya sebagai Ketum PBNU pasti akan sangat menguntungkan Airlangga.
Apalagi, Airlangga juga sangat dekat dengan Gus Yahya, dan sudah saling mengenal sejak di mahasiswa.
"Pasti nanti Gus Yahya dan Airlangga Hartato runtang runtung ke basis-basis NU. Tentunya dalam kontek pemberdayaan masyarakat, dalam kapasitas sebagai Menko Perekonomian dan program-program ekonomi mikro dan ultra mikro yang menjadi basis garapan warga NU," pungkas Nusron, yang dalam muktamar ini menjadi salah satu arsitek kemenangan Gus Yahya.