TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Serikat Sarjana Muslim Indonesia (SESMI), Awaludin, mengucapkan selamat atas terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum PBNU dalam sidang Muktamar NU ke-34, di Lampung, pada Jumat (24/12/2021).
Dia mengharapkan di bawah kepemimpinan Gus Yahya, NU ke depan dapat lebih moderat lagi dalam menyikapi berbagai isu.
"Seperti isu agama, kemanusiaan baik di dalam maupun luar negeri. Kami berharap di bawah kepemimpinan Gus Yahya, NU menjadi organisasi yang mampu menjadi spirit kebangsaan Indonesia dan pluralitas ummat," kata Awaludin dalam keterangannya, pada Jumat (24/12/2021).
Sebagai sosok pribadi, Awaludin menilai, Gus Yahya adalah sosok yang layak dan tepat memimpin organisasi sekaliber Pengurus Besar Nahdatul Ulama.
Selain itu, kata dia, pengalaman Gus Yahya yang aktif di berbagai lembaga menjadi salah satu indikatornya.
"Beliau pernah aktif di Himpunan Mahasiswa Islam, beliau pernah menjadi Wantipres pada tahun 2014 hingga 2019 serta beliau aktif menjadi pembicara bukan cuma di dalam negeri tetapi juga di luar negeri," kata pria yang pernah menjabat Ketua Umum HMI Jakarta Pusat Utara Periode 2013 - 2014 itu.
Awaludin mengungkapkan, Gus Yahya diketahui pernah mengeluarkan gagasan mengenai konflik di Timur Tengah pada Juni 2018.
Baca juga: Profil Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, Terpilih Jadi Ketua Umum PBNU 2021-2026
Lalu, menjadi pembicara dalam forum American Jewish Committee (AJC) di Israel menyuarakan menyerukan konsep rahmat, sebagai solusi bagi konflik dunia, termasuk konflik yang disebabkan agama.
Gus Yahya berhasil mendapatkan perolehan suara dari kandidat lain, KH Said Aqil Siradj dengan jumlah suara yakni mencapai 327 suara.
Gus Yahya terpilih dalam Sidang Pleno III & IV Muktamar ke-34 Nahdatul Ulama yang diadakan di Lampung sejak Kamis, 23 Desember 2021 hingga 24 Desember 2021.