Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menerbitkan surat rekomendasi kepada Menkominfo Johnny G Plate agar mendorong pemanfaatan hasil digitalisasi Aksara Jawa, Bali dan Sunda dengan memfasilitasi penerapannya dalam perangkat digital yang beredar di Indonesia.
Menko Muhadjir menilai, tindak lanjut tersebut selaras dengan program pengembangan, pembinaan dan pelindungan bahasa Indonesia, bahasa dan aksara daerah serta sastra.
Menurut Didik Suhardi, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, digitalisasi aksara nusantara merupakan bagian dari upaya pemerintah pelindungan bahasa, aksara dan sastra daerah.
Hal tersebut sejalan dengan isi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 dan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2014.
Karenanya, inisiatif tersebut perlu didukung oleh semua pihak.
"Sebagaimana arahan Bapak Menko PMK, diharapkan Kemenkominfo dapat memfasilitasi penerapan SNI Aksara Nusantara ini dalam perangkat digital yang akan digunakan di Indonesia," ungkap Didik Suhardi.
Baca juga: Kemenko PMK Fasilitasi Digitalisasi Aksara Nusantara
Merespon hal tersebut, pegiat Aksara Nusantara, Heru Nugroho, menyatakan sangat antusias atas dukungan yang diberikan Pemerintah.
Heru Nugroho yang juga Ketua Tim Konseptor Perancangan SNI Aksara Nusantara, mengungkapkan, kegembiraannya atas rekomendasi surat tersebut.
"Saya mewakili PANDI (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia) dan teman-teman Pegiat Aksara Nusantara sangat bahagia dan haru," ujarnya.
"Ini menjadi momentum yang baik bagi digitalisasi Aksara Nusantara. Semoga kedepannya Aksara Nusantara bisa diimplementasikan kedalam perangkat digital, sehingga akses penggunaannya akan lebih mudah digunakan," kata Heru.
Sudarto HS, pegiat Aksara Nusantara lainnya yang juga merupakan bagian dari team pengusung Digitisasi Aksara Jawa ke UNICODE di 2007 berharap rekomendasi Menko PMK tersebut bisa segera ditindaklanjuti untuk diimplementasikan oleh industri.
"Misalnya pemberitahuan ke Microsoft, Bahasa dan Aksara yang di sistem Windows diperbarui atau di standarkan sesuai dengan Aksara Nusantara SNI," kata Sudarto.
Selain untuk Jawa yang sudah aktif, Microsoft sepertinya juga bersedia memasukkan tabel bahasa lain seperti Bali, Sunda, Batak dan Aksara Nusantara lain yang belum aktif pada komputer saya," imbuh Sudarto.