News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kaleidoskop 2021

Prestasi Jokowi 2021 bidang Energi: Sukses Ambil Freeport hingga Blok Rokan dari Pihak Asing

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi (kanan) melakukan kunjungan ke smelter PT Freeport Indonesia.

Bahkan, Indonesia masuk kategori tujuh negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia.

“Potensi yang sangat besar ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan menciptakan nilai tambah setinggi-tingginya bagi ekonomi kita,” ujar Jokowi.

“Freeport juga kita mendorong agar Freeport membangun smelter di dalam negeri. Sekali lagi, kita ingin nilai tambah ada di sini," tambahnya.

Setelah berhasil menguasai Freeport Indonesia, Jokowi langsung fokus ke PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang sudah dikuasai perusahaan asal Kanada selama puluhan tahun lamanya.

Berkat kerja besar Jokowi, Indonesia kini sudah menguasai 20 persen saham Vale lewat perusahaan BUMN Mining Industry Indonesia (MIND ID).

Indonesia berpeluang menguasai lebih besar perusahaan tambang nikel tersebut.

Pasalnya Kontrak Kerja (KK) PT Vale akan berakhir pada 28 Desember 2025.

Vale kini sedang membangun pabrik smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) di Pamalla, Sulawesi Tenggara dan smelter foronikel di Bahdopi, Sulawesi Tengah.

Nilai tambah

Jokowi mengatakan Indonesia harus meningkatkan nilai tambah dari industri pertambangan.

Oleh karenanya, pemerintah berusaha mengambil alih kepemilikan saham perusahaan asing atas pengelolaan sejumlah industri pertambangan Indonesia.

"Kita harus menjamin dan meningkatkan nilai tambah. Jadi nilai tambah ini penting sekali, nilai tambah yang maksimal untuk kepentingan nasional kita dan rakyat kita," ujar Jokowi saat memberi pengarahan kepada peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXII dan Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIII Tahun 2021 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia di Istana Negara beberapa waktu lalu dikutip dari Kompas.com.

"Itulah mengapa kepemilikan beberapa perusahaan asing kita ambilalih. Freeport misalnya yang sudah 54 tahun dikelola oleh Freeport-McMoRan, dua tahun lalu mayoritas telah kita ambil sahamnya sehingga dari 9 persen menjadi mayoritas 51 persen," jelasnya.

Kemudian, Blok Mahakam yang sudah 43 tahun dikelola oleh Total E&P Indonesie dan Inpex Corporation dari Perancis, lalu 100 persen diambil alih dan berikan ke PT Pertamina Persero.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini