News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Kasus Omicron Indonesia Tambah 1 Orang, Kemenkes Sebut Saat Ini Total Kasus 47 Orang

Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi varian Omicron - Kemenkes kabarkan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia kembali bertambah satu orang.

TRIBUNNEWS.COM - Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia kembali bertambah satu orang.

Sehingga total jumlah Covid-19 varian Omicron di Indonesia kini menjadi 47 kasus.

Hal tersebut diungkap oleh Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi melalui konferensi pers virtual yang disiarkan Kompas Tv, Rabu (29/12/2021).

"Terkait temuan kasus transmisi lokal omicron di Indonesia, kami sampaikan adanya satu kasus transmisi lokal Omicron di Indonesia, Selasa 28 Desember 2021,"

"(Kini) terdapat 47 kasus konfirmasi positif (Omicron) di Indonesia."

"Di mana (dari ke 47) kasus tersebut adalah kasus impor dan satu kasus transmisi lokal yang terbaru adalah kasus laki-laki usia 37 tahun yang tidak ada riwayat perjalanan ke luar negeri dalam beberapa bulan terakhir ataupun kontak dengan pelaku perjalanan luar negeri," jelas Nadia.

Baca juga: AS Pangkas Durasi Isolasi Pasien COVID-19 Tak Bergejala, Ilmuwan Serukan Kekhawatiran

Dikabarkan Nadia, satu pasien Omicron tersebut memiliki riwayat perjalanan dari Medan, Sumatera Utara menuju ke Jakarta, yakni pada tanggal 6 Desember 2021 lalu.

Pasien tersebut sebelumnya juga sempat mengunjungi salah satu restoran di Sudirman Central Business District (SCBD)  pada tanggal 17 Desember 2021.

Saat ingin kembali ke Medan, 19 Desember 2021, yang bersangkutan dikabarkan positif usai melakukan tes antigen.

"Lalu dilakukan PCR pada tanggal 20 Desember 2021 dan dikonfirmasi positif Omicron," tambah Nadia.

Kini, satu orang tersebut sedang dalam karantina.

"Sebagai tindak lanjut, tentunya yang bersangkutan saat ini sedang dalam proses evakuasi untuk melakukan isolasi di rumah sakit pusat infeksi Rumah Sakit Sulianti Saroso," kata Nadia.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Lama Karantina Berdasarkan Status Kewarganegaraan

Dinas Kesehatan, kata Nadia, saat ini sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk melakukan treacing di tempat di sekitar tempat tinggal yang bersangkutan.

Serta melakukan treacing terkait kegiatan yang dilakukan yang bersangkutan selama berada di Jakarta.

46 Pasien Omicron

Sebelumnya, data per Minggu (26/12/2021) Kemenkes RI mencatatkan 27 orang kembali terkonfirmasi Covid-19 varian Omicron.

Temuan ini, didapatkan dari hasil pemeriksaan whole genome sequencing yang dilakukan oleh tim Balitbangkes Kementerian Kesehatan.

Dengan tambahan ini, maka jumlah pasien Covid-19 varian Omicron di Indonesia yang sebelumnya berjumlah 19 orang, kini menjadi 46 orang.

Jumlah ini adalah akumulasi dari mulai ditemukannya kasus Omicron pertama pada 15 Desember 2021.

Sebagian pasien kasus Omicron saat ini sedang menjalani karantina di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta.

Baca juga: Mendagri Ingatkan Kepala Daerah Soal Covid-19: Apapun Variannya, Penegakkan Prokes Kunci Utama

Sementara sebagian lagi menjalani karantina di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Untuk diketahui, mayoritas pasien berasal dari pelaku perjalanan internasional.

Dari ke 27 tambahan pasien tersebut, sebagian besar adalah WNI pelaku perjalanan luar negeri, satu WNA asal Nigeria dan satu tenaga kesehatan yang bertugas di Rumah Sakit Wisma Atlet. 

Karena banyaknya kasus Omicron yang teridentifikasi dari para pelaku perjalanan luar negeri, maka pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan keluar negeri dalam waktu dekat ini.

Pelaku Perjalanan Internasional Meningkat

Mengutip kemkes.go.id, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin ungkap jumlah pelaku perjalanan internasional yang masuk ke wilayah Indonesia, meningkat.

Peningkatan ini, kata Menkes Budi terjadi menjelang libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).

''Dalam seminggu terakhir terjadi peningkatan pelaku perjalanan luar negeri yang cukup tinggi di seluruh pintu masuk,'' kata Menkes Budi.

Baca juga: Viral Joki Vaksin Covid-19 Sudah 16 Kali Disuntik, dr Tirta Ungkap Efek Sampingnya

Kondisi ini tentunya mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah.

Pemerintah akan segera memperketat pemeriksaan di seluruh pintu masuk negara.

Baik dari pintu masuk kedatangan darat, laut maupun udara.

Pengetatan dilakukan dengan pengetesan PCR dengan S Gene Target Failure (SGTF) serta Whole Genome Sequencing (WGS) bagi seluruh kasus PCR yang menunjukkan hasil positif.

''Semua sudah kita amati dan dites menggunakan PCR serta WGS."

Baca juga: Mendagri Tito Sebut Perlu Ada Terobosan Kreatif untuk Percepat Vaksinasi Covid-19

"(Dari hasil survei) ternyata pintu masuk laut dan darat jauh lebih tinggi positivity ratenya dibandingkan udara,'' Imbuhnya.

Untuk itu, Kemenkes akan dibantu TNI, Polri dan Kemendagri untuk memperkuat surveilans dan karantina di pintu masuk darat dan laut.

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini