Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) memberikan beberapa catatan penting kinerja pemerintah selama 2021.
Bagi PAN, Tahun 2021 menjadi refleksi untuk memperkuat persaudaraan kebangsaan untuk bersama bangkit dari Pandemi
Menurut Sekjen PAN Eddy Soeparno, capaian yang sudah baik di tahun 2021 harus berjalan lebih lagi di tahun 2022 dengan memperkuat persaudaraan kebangsaan untuk bangkit dari pandemi.
Hal itu disampaikannya dalam acara Refleksi Akhir Tahun 2021 di Kantor DPP PAN, Buncit Raya, Jakarta Selatan, Kamis (30/12/2021).
Baca juga: Politikus Gerindra Setuju Usul Risma Hapus Ditjen Fakir Miskin di Kemensos
"Di masa pandemi yang belum juga selesai ini, PAN mengajak seluruh elemen bangsa untuk memperkuat persaudaraan kebangsaan dan bahu membahu untuk bangkit dari pendemi," kata Eddy.
Dalam hal penanganan Covid-19, PAN mengapresiasi kebijakan pemerintah yang dianggap berhasil dan juga capaian vaksinasi yang melampaui target
"Penanganan dan penanggulangan pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di Asia. PAN mengapresiasi dan memberikan penghargaan yang tinggi atas kinerja pemerintah sekaligus mendorong peningkatan di beberapa sisi Nakes dan pejuang Covid-19 di garda terdepan," ucapnya.
"PAN mengapresiasi kinerja pemerintahan Presiden Jokowi dan jajarannya dalam melindungi dan menyelamatkan nyawa rakyat Indonesia dari ancaman pandemi Covid-19. PAN juga mendorong agar sisa program vaksinasi yang sedang dikejar bisa diprioritaskan dengan memaksimalkan vaksin produksi dalam negeri," lanjutnya.
Dalam hal upaya pemulihan Ekonomi, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI ini
mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat sebagai respons pandemi Covid-19 dan pemulihannya dalam hal ekonomi
"PAN mengapresiasi langkah cepat pemerintah dalam memberikan berbagai bantuan kepada masyarakat sebagai respons pandemi Covid-19 dan pemulihannya dalam hal ekonomi. Bantuan seperti Bansos, BLT Dana Desa, bantuan UMKM, relaksasi kredit dan lainnya berhasil menyelamatkan Indonesia dari resesi dan krisis ekonomi," ujar Eddy.
Di sisi lain, PAN berpendapat pemenuhan kebutuhan APBN perlu memaksimalkan berbagai potensi.
Selain pemasukan pajak, PNBP, deviden, royalti dan lainnya, Indonesia memiliki potensi carbon trade dan mampu menjadi salah satu produsen batere terbesar dunia untuk kebutuhan kendaraan listrik dan lainnya perlu dimaksimalkan.
"Kita juga perlu lebih serius menerapkan kebijakan hilirisasi, sebagaimana keinginan Presiden Jokowi untuk mengembangan industri bernilai tambah, bukan menjual bahan baku mentah," tandasnya.