Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini memastikan keluarga anak penderita hidrosefalus bernama Bayu Ardiansah di Purwakarta, Jawa Barat, mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
Risma mengatakan keluarga Bayu telah mendapatkan bantuan PKH dari Kemensos.
"Kalau itu sudah. Kalau (PKH) itu gampang itu, gampang saya bisa bantu," tutur Risma di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (30/12/2021).
Meski begitu, Risma mengatakan saat ini prioritas terpenting bagi Bayu adalah mendapatkan bantuan medis.
Dirinya berharap bantuan medis untuk Bayu segera diberikan demi membuat kondisinya tidak semakin parah.
"Kita berharap dengan kita bisa cepat tangani. Kecepatan itu dibutuhkan utk menangani dia tidak semakin parah," tutur Risma.
Menurut Risma, bantuan dari pemerintah dibutuhkan agar keluarga Bayu bisa keluar dari kesulitan.
Baca juga: Cek Penerima Bansos PKH Tahap 4 yang Cair Desember 2021 Melalui cekbansos.kemensos.go.id
"Yang penting adalah Bayu bisa tertolong karena itu penting supaya dia akan minimal tidak membebani orang tuanya dan kakek-kakeknya," ucap Risma.
Dalam kesempatan tersebut, Risma menyerahkan bantuan secara simbolis senilai Rp23 juta.
Bantuan tersebut merupakan kontribusi dari Balai Tan Miyat berupa bantuan kewirausahaan sebesar Rp7.000.000 dan dari Balai Budi Dharma Rp16.000.000.
Kemensos telah melakukan asesmen terhadap Bayu melalui Balai Budhi Dharma dengan mengirimkan pekerja sosial dan perawat didampingi oleh pendamping rehsos Kabupaten Purwakarta, Selasa (28/12).
Saat ini, tim dokter dan pendamping melakukan terapi agar Bayu bisa mengkonsumsi makanan lain selain bubur merah.
Baca juga: Cara Cek Penerima Bansos PKH Tahap Ke-4 via cekbansos.kemensos.go.id, Cair Bulan Desember 2021
Balai Budhi Dharma telah memberikan bantuan berupa uang tunai untuk biaya transportasi kontrol ke rumah sakit sebesar Rp2.500.000; penyuluhan kesehatan oleh perawat Budhi Dharma terkait perawatan anak penderita hidrosefalus; dan penguatan motivasi kepada keluarga.
Bayu menderita hidrosepalus sejak lahir dan sekarang tinggal bersama orangtua dari pihak ibu (kakek dan nenek) di Kampung Nanggleng RT 01/01 Desa Depok, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta.
Nenek dan kakek Bayu mengalami kesulitan ekonomi untuk biaya transportasi kontrol ke rumah sakit dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Untuk asupan nutrisi, Bayu hanya bisa minum susu dan makan makanan bayi.
Bayu sudah menjalani 6 kali operasi dan sudah terpasang VP Shunt untuk mengurangi cairan otaknya. Saat ini Bayu membutuhkan kontrol ke rumah sakit untuk mengecek kondisi dan pemasangan VP Shunt tersebut.